digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Riyadh Fajar Arrafah
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Pulau Bangka merupakan suatu kawasan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menarik untuk dilihat pola kerentanannya. Pulau Bangka memiliki sumber daya yang sangat melimpah, baik dari sumber daya hayati, maupun non hayati. Sebagaimana diketahui bahwa Pulau Bangka memiliki cadangan timah yang sangat besar. Dengan melihat keragaman aktivitas di Pulau Bangka, maka cukup menarik untuk dilihat kerentanannya. Kerentanan dianalisis menggunakan metode Coastal Vulnerability Index (CVI) dan Coastal Integrity Vulnerability Assessment Tools (CIVAT). Metode CVI melakukan analisis terhadap parameter kelerengan pesisir, tunggang pasut, tinggi gelombang signifikan, kenaikan muka air laut, geomorfologi pantai, perubahan garis pantai, dan struktur pelindung. Sementara itu metode CIVAT melihat parameter yang sama, dan menambahkan parameter lebar area karang, vegetasi dan hutan pesisir, habitat alami, pertambangan pesisir, struktur pesisir, pola garis pantai musiman, suplai sedimen, dan jenis pengembangan pesisir. Penelitian dilakukan dengan mengamati kerentanan di 3 Kabupaten/Kota dan meliputi 7 Kecamatan. Analisis menggunakan CVI menunjukkan bahwa dari 131,71 km garis pantai di Pesisir Timur Bangka, sebanyak 14,26 memiliki tingkat kerentanan sangat rendah, 31 km memiliki kerentanan rendah, 75,11 memiliki tingkat kerentanan sedang, dan 11,25 km memiliki tingkat kerentanan yang tinggi. Sedangkan metode CIVAT menunjukkan bahwa dari 8 daerah yang dikaji, sebanyak 1 daerah memiliki tingkat kerentanan rendah, 5 memiliki kerentanan sedang, dan 2 daerah memiliki tingkat kerentanan tinggi. Hasil perhitungan menggunakan metode CIVAT memiliki hasil yang lebih lokal dan detail jika dibandingkan metode CVI, sehingga metode CIVAT menambahkan informasi yang lebih detail mengenai kerentanan suatu wilayah.