digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Liska Ramdanawati
PUBLIC yana mulyana

Mikroalga adalah suatu mikroorganisme yang sebagian besar kelompoknya merupakan protista fotoautotrof eukariotik dan sianobakter prokariotik. Porphyridium sp. merupakan spesies mikroalga merah yang jumlahnya paling banyak dari divisi Rhodophyta dan telah secara luas digunakan untuk produksi polisakarida. Informasi mengenai peranan polisakarida Porphyridium sp. sebagai bahan antidiabetes belum jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimum kultivasi, metode ekstraksi, dan karakterisasi polisakarida Porphyridium sp. yang berpotensi sebagai material antidiabetes. Metode: kultivasi Porphyridium sp. dilakukan pada media F/2 mengarfdung silikat dan non silikat. Polisakarida Porphyridium sp. terdiri dari polisakarida intraseluler (IPS) dan polisakarida ekstraseluler (EPS). IPS diekktraksi menggunakan teknik pemanasan, sedangkan EPS diekstraksi menggunakan teknik presipitasi alkohol dan cetyltrimethyl ammonium bromide (CTAB). Aktivitas polisakarida sebagai bahan antidiabetes diuji dengan aktivitas inhibisi "-glukosidase. Polisakarida terpilih dikarakterisasi menggunakan spektrometer inframerah (FTIR), kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), dan kromatografi cair-spektrometer massa (KC-SM). Hasil: Porphyridium sp. tumbuh baik pada media F/2 non silikat dengan laju pertumbuhan sebesar 0,2284 unit OD/hari. Polisakarida ekstraseluler (EPS) pada media F/2 non silikat menunjukkan aktivitas inhibisi u-glukosidase lebih tinggi dibanding polisakarida intraseluler (IPS) yaitu sebesar 16,10 %. Ekstrak hasil metode CTAB menunjukkan aktivitas inhibisi u-glukosidase lebih tinggi dibandingkan metode presipitasi alkohol yaitu sebesar 96,21 % dengan nilai IC 50 sebesar 75400 ppm. Hasil karakterisasi FPS dengan FTIR menunjukkan karakteristik yang khas dari struktur galaktan yaitu pada daerah antara 1660 dan 1220 cm-1 serta adanya gugus ester sulfat pada daerah antara 532.257 - 447.404 cm-1 . Analisis KCKT pada EPS hasil hidrolisis menggunakan TFA menunjukkan adanya galaktosa dengan kadar 5,9 g/L. Identifikasi EPS hasil hidrolisis menunjukkan kemungkinan adanya molekul galaktosa 6-sulfat dengan pola fragmentasi pada m/z 261,43; 179,43; dan 149,26.