Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri fesyen, REYN sebagai salah satu perusahaan fesyen yang fokus dalam pembuatan tas fesyen wanita, berlokasi di Bandung, Indonesia. Dalam mengimbangi tingginya permintaan pasar di inustri fesyen dengan produktivitas perusahaan, sebuah perusahaan fesyen harus memiliki sebuah sistem operasi yang matang. Sebagai salah satu perusahaan fesyen, REYN juga perlu memelihara sistem operasinya dimana bertujuan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah di aktivitas operasi. REYN sendiri telah menghadapi beberapa masalah di proses produksi. Di operasi, REYN sedang menghadapi ketidaksetaraan dari pembelian bahan baku dengan target produksi yang diakibatkan dari tidak adanya perjadwalan produksi yang matang. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) yang berguna untuk menciptakan sebuah rencana dan penjadwalan produksi yang matang. Analisis ini terdiri atas dua seri tas, yaitu seri Penta dan seri Kara. Untuk demand forecasting, peneliti akan menggunakan pengumpulan data kualitatif yaitu metode juri eksekutif, diambil dari wawancara mendalam dengan pemilik perusahaan REYN. Seluruh pertimbangan demand forecasting berdasarkan perencanaan pemasaran perusahaan di kemudian hari menyesuaikan dengan data penjualan sebelumnya dan perencanaan pemasaran terdahulu. Sebelum analisis, peneliti juga akan melengkapi Bill of Material (BOM), lead time, dan Master Production Scheduling (MPS) untuk setiap seri tas. Analisis data merupakan perbandingan antara metode lot-sizing seperti Lot-for-Lot, Economic Order Quantity (EOQ),dan Periodic Order Quantity (POQ) untuk menentukan metode yang paling efisien. Hasil dari penelitian ini merupakan implementasi dari metode MRP untuk perusahaan fesyen, yaitu perusahaan REYN dengan menggunakan metode Lot-for-Lot sebagai metode lot-sizing. Keputusan penggunaan metode Lot-for-Lot dikarenakan Lot-for-Lot menghasilkan biaya total paling rendah dibanding metode yang lain. Biaya total terdiri dari biaya penyimpanan dan biaya pemesanan dari setiap komponen. Karena itu, dengan menggunakan MRP, perusahaan tidak hanya mencegah masalah dalam penjadwalan produksi, namun juga meminimalkan biaya dan memfasilitasi pengelolahan inventaris. Selain itu, penelitian ini bisa menjadi referensi untuk perusahaan fesyen lain dalam menciptakan perencanaan dan penjadwalan produksi mereka.