digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik dari tahun ke tahun memotivasi para investor baik domestik maupun asing untuk menginvestasikan dananya. Salah satu instrumen investasi yang paling memberikan keuntungan terbaik di Indonesia adalah reksadana saham. Tujuan investasi ini adalah untuk mencapai imbal hasil yang terbaik melalui keuntungan modal dan pembagian dividen. Para investor memanfaatkan strategi investasi sebagai pedoman penting untuk memaksimalkan manfaat masa depan. Sayangnya, mereka sering mengakhiri investasinya dengan strategi “beli tinggi, jual rendah”. Tidak semua sektor ekonomi berkinerja baik pada saat yang sama, sehingga strategi rotasi sektor bisa menjadi pilihan yang tepat dalam upaya untuk mengalahkan pasar. Para investor dapat memprediksi sektor mana yang akan menjadi produktif berdasarkan empat tahapan dasar siklus bisnis: ekspansi, puncak, kontraksi, dan lembah (Collander, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara siklus bisnis dan kinerja saham terpilih di Bursa Efek Indonesia. Sharpe ratio dan indikator tambahan seperti holding period return and geometric average return diterapkan sebagai proksi untuk mengukur efektivitas implementasi rotasi sektor melalui perbandingan dengan strategi investasi pasif. Data sekunder penelitian ini seperti Indeks Harga Saham Gabungan dan Indeks Sektoral serta Pertumbuhan PDB dan Tingkat Inflasi Indonesia digunakan untuk menganalisis identifikasi siklus bisnis dalam periode 2000-2014. Peneliti juga membuat analisis sektor pilihan melalui tabel peringkat sektor dari tahun 2000 hingga 2007 dan memilih saham berdasarkan Indeks LQ45 pada periode 2007-2008. Simulasi portofolio dibangun setelah mendefinisikan bobot setiap saham dalam fase siklus bisnis secara spesifik. Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi rotasi sektor berdasarkan metode portofolio dimodifikasi Solver dan metode keseimbangan bobot ini efektif memaksimalkan kekayaan investor dan memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan dengan strategi investasi pasif. Strategi rotasi sektor ini juga memungkinkan untuk diimplementasikan ke dalam dunia investasi yang nyata.