digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia meningkatkan persaingan antar merek lokal dan membuat pasar menjadi lebih dinamis. Di era ini dimana konsumen diberikan iklan-iklan agresif dan masif, menjadi penting untuk membangun merek yang kuat dan mendapatkan perhatian konsumen dengan strategi marketing kreatif. Salah satu strategi populer yang digunakan oleh merek lokal Indonesia adalah strategi co-branding. Melalui strategi ini, merek lokal percaya dapat memperkuat reputasi perusahaan, kualitas merek, dan kesadaran merek. Sayangnya kurangnya perspektif preferensi pelanggan dalam strategi co-branding membuat merek lokal menggunakan strategi co-branding berdasarkan keinginan internal mereka dan memilih merek kolaborasi berdasarkan hubungan pemilik. Hal ini mempengaruhi kegagalan strategi dan tidak memenuhi tujuan penjualan dari strategi tersebut. Penelitian ini berfokus pada perspektif pelanggan tentang strategi co-branding terutama aspek kecocokan antara merek yang dikolaborasikan. Penelitian ini dilakukan dalam Analisis Regresi Berganda. Populasi yang diamati adalah konsumen potensial merek lokal di Bandung, Jawa Barat dengan ukuran sampel 400 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan dari aspek kecocokan yaitu kesesuaian produk, kecocokan merek, dan keakraban merek terhadap niat pembelian pelanggan. Peneliti merekomendasikan merek lokal yang akan menggunakan strategi co-branding untuk mempertimbangkan kesesuaian produk, kecocokan merek, dan keakraban merek sebelum memilih merek yang dikolaborasikan, karena penelitian menunjukkan bahwa aspek kesesuaian memiliki pengaruh yang kuat pada niat pembelian konsumen dari produk hasil co-branding.