digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia sudah mempunyai lembaga yang menentukan kehalalan suatu produk seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), akan tetapi kepedulian masyarakat Indonesia mengenai kehalalan masih sangat minim.Informasi mengenai halal ini dapat diajarkan melalui pendidikan, dan sebaiknya dimulai dari anak pra-sekolah, agar mereka terbiasa dan ingat tentang makanan halal dan haram sampai besar nanti. Untuk itu diperlukan sebuah media yang mampu menyampaikan penjelasan secara sederhana dan mudah dimengerti tentang apa itu makanan halal, dan apa saja yang termasuk makanan halal dan haram. Game adalah media yang tepat karena game mencakup konsep pengulangan, yang biasa diterapkan dalam pendidikan terhadap anak pra-sekolah. Perancangan yang dilakukan berbasis penelitian kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi lapangan terhadap anak-anak pra-sekolah, orangtua danpendidiknya. Metodologi perancangan yang dilakukan adalah iterative design, yaitu menguji, menganalisis, memperbaiki dan diulangilagi jika masih terdapat masalah dalam rancangannya. Kesimpulan dari hasil pengumpulan data dan observasi adalah, melalui game, anak dapat belajar lebih lanjut tentang makanan halal. Game juga mampu menambah ketertarikan pengguna karena dapat menyampaikan materi secara interaktif. Kontennya dibuat dengan nuansa yang menyenangkan dan memfokuskan kepada pengenalan binatang, bahan dan makanan sehari-hari.