digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2015 SK PP Randy [19012017] - Abstract
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa

2015 SK PP Randy [19012017] - Chapter 1
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa

2015 SK PP Randy [19012017] - Chapter 2
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa

2015 SK PP Randy [19012017] - Chapter 3
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa

2015 SK PP Randy [19012017] - Chapter 4
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa

2015 SK PP Randy [19012017] - Chapter 5
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa

2015 SK PP Randy [19012017] - References
PUBLIC Abdul Aziz Ariarasa

Usaha kecil menengah (UKM) mendominasi ekonomi di Indonesia akhir akhir ini. Tetapi pada kennyataannya, hanya sekitar 50 persen dari mmereka yang dapat menjalankan usahanya lebih dari tiga tahun dari sejak awal mereka berdiri. Banyak factor yang dapat menjadi penyebab kegagalan UKM. Masalah yang paling sering muncul adalah masalah yang berhubungan dengan pemasaran seperti rendahnya tingkat penjualan. Contohnya, rendahnya tingkat penjualan yang terjadi akibat adanya gerakan strategi yang dilakukan oleh pesaing, pemerintah, atau pembeli. Pemasaran dan strategi bisnis menjadi tantangan terbesar bagi UKM. Maka dari itu, studi ini akan mempelajari strategi bisnis fashion dengan belajar dari tujuh UKM yang bergerak di Bandung, kota kreatif dengan fashion sebagai salah satu pemain besarnya. Penelitian kualitatif ini akan dilaksanakan melalui metodologi studi kasus. Metode ini mencari fenomena yang terjadi di dunia bisnis. Dan kemudian metode ini mencari aspek yang relevan terhadap masalah di lapangan, lalu mengumpulkannya sebagai data yang akan dianalisis untuk menemukan hubungan antara setiap aspek. Pengumpulan data akan dilakukan melalui wawancara mendalam. Tujuannya adalah untuk mendapatkan 'best-fit' strategi sukses untuk usaha kecil menengah yang bergerak di pakaian atasan pria. Pada akhirnya, studi ini menemukan bahwa sebagian besar UKM di industri kreatif memiliki kesamaan dalam kisah sukses mereka. Temuan ini dipaparkan dalam bentuk tabel yang berisi kunci keberhasilan untuk setiap tahap aktifitas UKM, strategi untuk mencapai faktor kunci sukses, dan gaya kepemimpinan dalam setiap tahap. Semua berawal dari pencarian akan passion dan hobi mereka. Kesukaan dan hobi kemudian berubah menjadi visi dan misi bisnis. Filosofi bisnis harus sesuai dengan realitas industri untuk dapat mempertahankan di masa depan. Langkah selanjutnya adalah tahap startup. Pada tahap ini, setiap bisnis harus menciptakan upaya pemasaran yang agresif untuk mendapatkan brand awareness dan pergerakan masuknya uang di tahap awal. Kemudian, bisnis tersebut akan muncul di industry dan pesaing akan mulai menyadari keberadaan bisnis tersebut. Competitive advantage (diferensiasi) harus diperkuat dalam tahap ini agar mampu bersaing. Diferensiasi dapat dilakukan melalui pemahaman yang baik tentang pelanggan. Pada tahap terakhir, hal penting bagi UKM adalah untuk melakukan investasi besar. Hal ini dapat membantu UKM untuk lebih serius dalam menjalankan bisnis. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, yaitu untuk belajar dari segmen lain dari UKM selain fashion dan industri kreatif. Selain itu, narasumber sebaiknya dijadikan lebih banyak agar hasil yang didapat pun semakin akurat. Rekomendasi tambahan diberikan kepada pejabat pemerintah untuk membantu UKM melalui segi permudahan bantuan modal dan permudahan di segi administrasi seperti regulasi perpajakan, legalisasi, dan hak cipta. Hal ini juga diharapkan bahwa pemerintah membuat acara yang dapat membantu UKM untuk menghubungkan satu sama lain dalam jangka rantai pasokan. Misalnya, acara ini terbuka untuk vendor bahan baku, vendor produksi, merek, dan pengecer.