digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telekomunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk membantu manusia dalam bersosialisasi di kehidupan sehari-hari. Berbagai sarana diciptakan untuk memfasilitasi kegiatan telekomunikasi. Salah satunya dengan didirikannya perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluker. Di Indonesia, terdapat dua jenis layanan telekomunikasi, yaitu GSM dan CDMA. Dalam beberapa tahun kebelakang, perusahaanperusahaan penyedia layanan CDMA mengalami kesulitan keuangan dan kebangkrutan hingga menyisakan hanya dua perusahaan yaitu PT Smartfren Tbk (Smartfren) dan PT Bakrie Telecom Tbk (Esia). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Smartfren Tbk amd PT Bakrie Telecom Tbk selama periode 2011 sampai dengan 2014 juga untuk menentukan prediksi keberlanjutan perusahaan penyedia layanan CDMA di masa depan. Jika perusahaan-perusahaan menyadari kondisi keuangannya dan mampu meningkatkan kinerjanya, perusahaan dapat bertahan di industri telekomunikasi Indonesia. Kinerja keuangan kedua perusahaan dianalisis dan dibandingkan dengan menggunakan perhitungan rasio keuangan dan analisis komposisi. Untuk analisis keberlanjutan, Altman Z-Score adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk memprediksi indikasi kebangkrutan masa depan. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT Smartfren Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk tidak melakukan kinerja keuangan yang baik dan berada dalam keadaan pailit berdasarkan analisis Z-Score.