digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TA Putri Rahmawati fix.pdf
PUBLIC Jufrizal Effendi, S.Sos

Bandung terkenal dengan destinasi wisata kuliner dan mempunyai banyak usaha kecil dan menengah di bidang tersebut (UKM). Oleh sebab itu, maka terjadilah persaingan yang tinggi antara usaha kecil dan menengah kuliner di Bandung. Terutama di industri makanan dalam kemasan, jumlah industri tersebut mencapai sekitar 98,08 persen pada usaha mikro, 1,09 persen pada usaha kecil dan 0,08 persen pada usaha menengah. Untuk memenangkan persaingan pada usaha kecil dan menengah makanan dalam kemasan tersebut, strategi pemasaran merupakan hal yang dibutuhkan untuk melawan kompetisi dan mengembangkan bisnisoleh setiap UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan strategi pemasaran yang sudah dilakukan oleh beberapa usaha mikro, kecil,dan menengah. Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui strategi pemasaran yang terbaik dengan membandingkan persamaan dan perbedaan yang sudah diterapkan oleh usaha kecil dan menengah tersebut. Metode kualitatif eksploratif digunakan untuk mengumpulkan data, yang terdiri dari observasi dan wawancara. Responden yang kami wawancara adalah founder atau co-founder dari setiap UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Setelah melakukan analisis, ditemukan beberapa perbedaan dan persamaan dalammelakukan strategi pemasaran yang diterapkan dan performa bisnis setiap UKM. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkanbahwa pemasaran terbaik dibagi menjadi tiga untuk masing-masing usaha kecil dan menengah. Untuk usaha mikro mengutamakan mendapatkan pasar melalui menjual produk dengan harga yang murah, untuk usaha kecil adalahdengan meningkatkan pangsa pasar melaluipenetration pricing, dan untuk perusahaan menengah adalahdengan memperluas total pasar dengan skimming pricing.