Fe-dextran merupakan kompleks Fe yang terdiri dari ferihidroksida dengan dextran. Pemberiannya secara intravena digunakan pada pengobatan defisiensi Fe penyebab anemia, penyakit gmjal kronik dan dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah dengan cepat. Penghantaran Fe-dextran secara intravena menunjukkan adanya keterbatasan yang invasif pada kulit dengan merobek jaringan kulit sehingga menimbulkan ketidaknyamanan serta menimbulkan luka merah pada kulit akibat suntikan jarum, serta adanya reaksi sensitivitas berupa reaksi anafilaksis atau anafilaktoid. Pada pemberian Fe-dextran secara oral absorpsinya Iambat sehingga memlliki efektifitas terapi yang rendah. Untuk meningkatkan bioavailabilitas Fe-dextran dan meningkatkan kenyamanan penggunaannya maka dikembangkan sediaan Fe-dextran yang aman dan mudah digunakan Oleh penderita anemia berupa sediaan nanopartikel Fe-dextran. Ukuran partikel yang diperkecil dalam ukuran nano akan meningkatkan luas permukaan kontak dengan demikian internalisasi partikel ke dalam membran lipid bilayer di saluran cerna akan semakm efisien. Pembuatan nanopartikel Fe-dextran dilakukan dengan metode nanopresipitasi dengan menambahkan larutan amomum dalam berbagal konsentrasi. Karakterlsasi sediaan nanopartikel secara fisik meliputi ukuran partikel, distribusi ukuran partikel dan potensial zeta. Karakterisasi secara kirma meliputi efisiensi penjeratan dan uji pelepasan in vitro. Pengujian bioavailabilitas nanopartikel Fe-dextran pada tikus dilakukan dengan membandingkan parameter farmakokinetik Fe-dextran dan ferosulfat sebagai kontrol dari sediaan nanopartikel serta pengujian efisiensi regenerasi hemoglobin pada tikus. Hmsil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel Fe-dextran dengan peningkatan konsentrasi amonium yang digunakan mempunyai rentang ukuran partikel berkisar antara 32,2-120,8 nm dengan indeks polidispersitas 0,228-0,336, potensial zeta 0,02-0.20 mV, dan efisiensi penjeratan 81 14-90,04 % Hasil uji pelepasan in vitro pada waktu dua jam menunjukkan bahwa profil pelepasan Fedextran pada dapar HCI pH 1,2 lebih baik daripada dapar fosfat pH 6,8. Dalam studi farmakokinetik, nanopartikel Fe-dextran memiliki nilai AUC lebih besar dibandmgkan dengan nanopartikel ferosulfat, Fe-dextran dan ferosulfat yang dibual tanpa nanopartikel (p<0,05). Dalam pengujian efisiensi regenerasi
hemoglobin pada tikus, nanopartikel Fe-dextran memiliki nilal rasio HRE (Hemoglobin Regeneration Efficiency) yang berbeda secara bermakna dibandingkan kelompok nanopartikel ferosulfat (p<0,05).