digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Lampiran Nadia Rahmanisa Zahra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pandemi COVID-19 yang melanda pada tahun 2020, telah mengguncang perekonomian dunia. Sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak. Pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) adalah yang mengalami penurunan signifikan akibat pandemi ini. Salah satu bentuk pariwisata MICE yakni Event Pameran INACRAFT yang selalu diadakan setiap tahunnya mengalami penundaan hingga dapat dilaksanakan kembali tahun 2022. Dalam menyelenggarakan Pariwisata MICE yang tertunda, penting bagi seluruh stakeholder yang terlibat untuk berkontribusi sesuai kapasitasnya. Berbagai stakeholders di lapangan menuntut adanya kerja sama dan koordinasi yang efektif. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan kolaborasi stakeholder dalam pelaksanaan Pariwisata MICE berupa Event Pameran pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan dengan melakukan analisis stakeholder. Hasil analisis menunjukan bahwa, secara keseluruhan, stakeholder yang terlibat sudah memiliki pemahaman akan dampak, potensi, hambatan serta tujuan Pariwisata MICE yang dilaksanakan setelah pandemi COVID-19 yang sejalan dan selaras. Namun, ada kebutuhan untuk mengoptimalkan penyelarasan pandangan stakeholder agar mampu lebih bersinergi dan berkolaborasi. Sedangkan peran stakeholder yang ditinjau dari pengaruh dan kepentingannya, didapatkan bahwa inisiator dan penyelenggara memiliki peran sentral sebagai key player, sementara instansi pemerintahan sebagai stakeholder context setter. Adapun, stakeholder yang terlibat telah menjalin koordinasi dan kolaborasi. Penerapan tata kelola yang efektif dan optimal dengan memperhatikan keberlanjutan serta melibatkan masyarakat secara aktif dilihat mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan pariwisata MICE setelah pandemi COVID-19.