Untuk mempertahankan swasembada beras dan untuk meningkatkannya sesuai dengan tuntutan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, maka pemerintah melakukan kebijaksanaan untuk membuka lahan baru / ekstensifikasi pertanian disamping terus meningkatkan usaha intensifikasi. Oleh sebab itu diperlukan suatu prasarana irigasi dan di upayakan agar dapat berfungsi optimal dengan peningkatan jangkauan pelayanan, efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana irigasi, disamping itu juga perlu dilakukan percepatan pembangunan atau perluasan daerah-daerah irigasi baru dengan langsung mencetak lahan persawahannya. Upaya ini akan menyentuh langsung pada pemberdayaan petani lahan beririgasi dan mendorong peningkatan produksi pangan. Perencanaan yang baik dari suatu jaringan irigasi akan menghasilkan suatu sistem penggunaan, pengelolaan dan pengendalian air secara optimal dari sumber air. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini kami mencoba untuk merencanakan suatu rancangan teknis rinci (DED) Bangunan Utama Bendung dan Jaringan irigasi D.I Sidey Kabupaten Manokwari-Papua yang kemudian dapat diterapkan secara optimal untuk menunjang produktivitas lahan serta peningkatan produksi pertanian di daerah Sidey Kabupaten Manokwari-Papua. Pada perencanaan ini dilakukan pengumpulan data-data berupa data hidrologi, hidroklimatologi, topografi, dan data pendukung lainnya. Kemudian dilakukan pengolahan terhadap data-data yang telah diperoleh tersebut yang selanjutnya menjadi dasar dalam mendesain bangunan utama bendung dan jaringan utama irigasi. Parameter-parameter tersebut adalah kebutuhan air irigasi dari berbagai pola alternatif, debit andalan, dan debit banjir rencana. Dalam melakukan analisis dan perencanaan jaringan irigasi ini banyak menggunakan data-data dari konsultan dan perencanaannya mengikuti buku Standar Perencanaan Irigasi Kiteria Perencanaan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Pada Perencanaan detail jaringan irigasi terdiri dari perencanaan saluran dan perencanaan bangunan yang ada di ruas saluran. Untuk perencanaan saluran digunakan pasangan batu sehingga selain kemiringannya dibuat seminimum mungkin agar tidak melebihi kecepatan aliran maksimum pada pasangan batu juga berdasarkan kriteria jumlah volume galian sama dengan timbunan agar dapat menekan biaya seminimal mungkin. Sedangkan untuk perencanaan bangunan, perhitungan setiap bangunan tidak dilakukan seluruhnya, namun hanya dilakukan secara tipikal pada titik-titik tertentu saja.