DAS Cimanuk dimanfaatkan untuk sumber air baku, industri, dan irigasi. Jumlah
penduduk DAS Cimanuk yang kian meningkat dari tahun ke tahun serta alih
fungsi lahan dapat meningkatkan kebutuhan air. Oleh karena itu, perlu adanya
perhitungan neraca air untuk menyeimbangkan antara ketersediaan air DAS
Cimanuk dan kebutuhan air DAS Cimanuk. Perhitungan neraca air tersebut salah
satunya dapat dilakukan dengan simulasi perangkat lunak WEAP. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan air DAS Cimanuk tahun 2023,
kebutuhan air DAS Cimanuk tahun 2023, simulasi neraca air DAS Cimanuk tahun
2023, serta skenario pengelolaan air DAS Cimanuk dan pemenuhan kebutuhan air
untuk setiap skenario tahun 2033 dan 2043.
Prosedur penelitian ini meliputi pengumpulan data sekunder, pengolahan data
hujan, perhitungan ketersediaan air, perhitungan kebutuhan air, skematisasi
WEAP, skenario ketersediaan air dan kebutuhan air untuk tahun 2033 dan 2043,
simulasi neraca air aktual (tahun 2023) dan skenario (tahun 2033 dan 2043),
analisis neraca air dan pemenuhan kebutuhan air aktual dan skenario. Skenario
ketersediaan air dilakukan dengan kondisi debit andalan: Q10% (kondisi sangat
basah), Q20% (kondisi basah), Q50% (kondisi normal), Q80% (kondisi kering),
dan Q90% (kondisi sangat kering). Skenario kebutuhan air PDAM berdasarkan
proyeksi penduduk, kebutuhan air industri dan irigasi berdasarkan luas daerah
industri dan irigasi dari RTRW daerah administrasi, serta kebutuhan air KTBM
diasumsikan berkurang untuk tahun proyeksi.
Pola debit musim hujan dan musim basah DAS Cimanuk sama dengan pola hujan
DAS Cimanuk yakni tinggi pada bulan November – Mei dengan tipe monsoon.
Validasi WEAP dilakukan dengan perbandingan debit hasil pemodelan dan
observasi tahun 2023 pada PDA Cipasang menunjukkan nilai koefisien korelasi
0,96, koefisien determinasi 0,92, NSE 0,84, dan NRMSE 18% yang mengartikan
bahwa hasil pemodelan debit sungai dengan WEAP sangat baik. Ketersediaan air
DAS Cimanuk hulu pada tahun 2023 berada dalam rentang 13,34 m3/s – 84,11
m3/s, sedangkan DAS Cimanuk hilir berada dalam rentang 16,46 m3/s – 192,09
m3/s Kebutuhan air total tahun 2023 pada sektor domestik, irigasi, industri, KTBM dari
DAS Cimanuk setiap setengah bulannya berturut-turut 1,81 m3/s, 13,62 – 103,39
m3/s, 0,22 m3/s, dan 1,09 m3/s. Neraca air tahun 2023 pada DAS Cimanuk hilir
bernilai surplus. Terdapat 15 dari 133 demand site yang neraca airnya bernilai
defisit. Sektor irigasi dan industri DAS Cimanuk pada tahun 2023 memiliki ratarata
pemenuhan kebutuhan air sebesar 98,45% dan 98,71%, sedangkan sektor
PDAM dan KTBM pada tahun 2023 terpenuhi 100%. Defisit kebutuhan air
terekstrim tahun 2023 terjadi pada D.I. Cigasong yang mengambil air dari Sungai
Cideres (anak sungai).
Terdapat penambahan 18 Kawasan Industri dan 1 PDAM pada skenario
kebutuhan air tahun 2033 dan 2043 dengan total demand site menjadi 152.
Pemenuhan kebutuhan air setiap skenario baik tahun 2033 dan 2043 untuk sektor
PDAM, irigasi, industri, dan KTBM DAS Cimanuk berturut-turut mayoritas
bernilai di atas 95%, 80%, 23%, dan 100%. Pada tahun 2033 dan 2043 untuk
setiap skenario, unmet demand atau defisit air terbesar dari sektor irigasi yang
total defisitnya mencapai lebih dari 100 m3/s. Defisit terekstrim tahun 2033 dan
2043 untuk setiap skenario terdapat pada D.I. Cigasong, D.I. Kiararambay, dan
D.I. Tirtanegara. Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan air dari Sungai
Cideres yang merupakan anak sungai tidak mencukupi dan alokasi air pada
WEAP memprioritaskan kebutuhan air PDAM yang berada pada lokasi setelah
daerah irigasi tersebut.