digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_AUREL ARDYA PRAMESWARI
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

DAS Cimanuk dimanfaatkan untuk sumber air baku, industri, dan irigasi. Jumlah penduduk DAS Cimanuk yang kian meningkat dari tahun ke tahun serta alih fungsi lahan dapat meningkatkan kebutuhan air. Oleh karena itu, perlu adanya perhitungan neraca air untuk menyeimbangkan antara ketersediaan air DAS Cimanuk dan kebutuhan air DAS Cimanuk. Perhitungan neraca air tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan simulasi perangkat lunak WEAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan air DAS Cimanuk tahun 2023, kebutuhan air DAS Cimanuk tahun 2023, simulasi neraca air DAS Cimanuk tahun 2023, serta skenario pengelolaan air DAS Cimanuk dan pemenuhan kebutuhan air untuk setiap skenario tahun 2033 dan 2043. Prosedur penelitian ini meliputi pengumpulan data sekunder, pengolahan data hujan, perhitungan ketersediaan air, perhitungan kebutuhan air, skematisasi WEAP, skenario ketersediaan air dan kebutuhan air untuk tahun 2033 dan 2043, simulasi neraca air aktual (tahun 2023) dan skenario (tahun 2033 dan 2043), analisis neraca air dan pemenuhan kebutuhan air aktual dan skenario. Skenario ketersediaan air dilakukan dengan kondisi debit andalan: Q10% (kondisi sangat basah), Q20% (kondisi basah), Q50% (kondisi normal), Q80% (kondisi kering), dan Q90% (kondisi sangat kering). Skenario kebutuhan air PDAM berdasarkan proyeksi penduduk, kebutuhan air industri dan irigasi berdasarkan luas daerah industri dan irigasi dari RTRW daerah administrasi, serta kebutuhan air KTBM diasumsikan berkurang untuk tahun proyeksi. Pola debit musim hujan dan musim basah DAS Cimanuk sama dengan pola hujan DAS Cimanuk yakni tinggi pada bulan November – Mei dengan tipe monsoon. Validasi WEAP dilakukan dengan perbandingan debit hasil pemodelan dan observasi tahun 2023 pada PDA Cipasang menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,96, koefisien determinasi 0,92, NSE 0,84, dan NRMSE 18% yang mengartikan bahwa hasil pemodelan debit sungai dengan WEAP sangat baik. Ketersediaan air DAS Cimanuk hulu pada tahun 2023 berada dalam rentang 13,34 m3/s – 84,11 m3/s, sedangkan DAS Cimanuk hilir berada dalam rentang 16,46 m3/s – 192,09 m3/s Kebutuhan air total tahun 2023 pada sektor domestik, irigasi, industri, KTBM dari DAS Cimanuk setiap setengah bulannya berturut-turut 1,81 m3/s, 13,62 – 103,39 m3/s, 0,22 m3/s, dan 1,09 m3/s. Neraca air tahun 2023 pada DAS Cimanuk hilir bernilai surplus. Terdapat 15 dari 133 demand site yang neraca airnya bernilai defisit. Sektor irigasi dan industri DAS Cimanuk pada tahun 2023 memiliki ratarata pemenuhan kebutuhan air sebesar 98,45% dan 98,71%, sedangkan sektor PDAM dan KTBM pada tahun 2023 terpenuhi 100%. Defisit kebutuhan air terekstrim tahun 2023 terjadi pada D.I. Cigasong yang mengambil air dari Sungai Cideres (anak sungai). Terdapat penambahan 18 Kawasan Industri dan 1 PDAM pada skenario kebutuhan air tahun 2033 dan 2043 dengan total demand site menjadi 152. Pemenuhan kebutuhan air setiap skenario baik tahun 2033 dan 2043 untuk sektor PDAM, irigasi, industri, dan KTBM DAS Cimanuk berturut-turut mayoritas bernilai di atas 95%, 80%, 23%, dan 100%. Pada tahun 2033 dan 2043 untuk setiap skenario, unmet demand atau defisit air terbesar dari sektor irigasi yang total defisitnya mencapai lebih dari 100 m3/s. Defisit terekstrim tahun 2033 dan 2043 untuk setiap skenario terdapat pada D.I. Cigasong, D.I. Kiararambay, dan D.I. Tirtanegara. Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan air dari Sungai Cideres yang merupakan anak sungai tidak mencukupi dan alokasi air pada WEAP memprioritaskan kebutuhan air PDAM yang berada pada lokasi setelah daerah irigasi tersebut.