Resistensi antibakteri merupakan salah satu masalah serius dalam bidang kesehatan. Akibat
resistensi antibakteri, pengobatan infeksi menjadi sulit bahkan tidak mungkin dilakukan. Terutama
untuk bakteri Gram-negatif yang lebih mudah resisten terhadap antibakteri. Mikroba sendiri telah
menjadi sumber senyawa antibakteri yang telah banyak digunakan secara klinis. Mikroba yang
berasal dari laut menjadi salah satu alternatif untuk menemukan senyawa antibakteri baru. Bacillus
velezensis, bakteri (kode BPRB-K1) asal air laut koleksi Laboratorium Mikrobiologi Sekolah Farmasi
ITB menunjukkan aktivitas terhadap bakteri Escherichia coli. Oleh karena itu, metabolit sekunder B.
velezensis diharapkan dapat menjadi alternatif sebagai antibakteri baru yang aktif terhadap bakteri
Gram-negatif. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan fraksi metabolit sekunder B. velezensis
dan menentukan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Gram-negatif yaitu E. coli, Salmonella
typhi, dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian dilakukan mulai dari peremajaan B. velezensis,
identifikasi B. velezensis, fermentasi B. velezensis, ekstraksi dan fraksinasi senyawa metabolit
sekunder dari B. velezensis, serta uji aktivitas terhadap bakteri Gram negatif. Ekstraksi dilakukan
dengan metode maserasi untuk biomassa dan metode ekstraksi cair-cair untuk kultur media dengan
pelarut etil asetat. Ekstrak aktif kemudian difraksinasi menggunakan metode Kromatografi Cair
Vakum (KCV). Metode uji aktivitas yg digunakan yaitu metode difusi agar dan mikrodilusi untuk
mendapatkan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
media dan biomassa dari B. velezensis aktif terhadap semua bakteri uji. Hasil fraksinasi ekstrak media
diperoleh 4 fraksi. Terdapat 2 fraksi (FB dan FD) yang aktif terhadap E. coli dan P. aeruginosa dengan
kekuatan moderat-kuat. Terdapat juga 2 fraksi (FB dan FC) yang aktif terhadap S. typhi dengan
kekuatan moderat. Fraksi FB dari B. velezensis memiliki potensi sebagai sumber senyawa antibakteri
Gram-negatif.