digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-BAB7.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP EVAN IRAWAN AKBAR 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Sebelum berevolusi menjadi katai putih, bintang bermassa menengah akan melewati tahap planetary nebula. Digerakkan oleh angin bintang, sebagian materi akan terlepas dari bintang dan bersama dengan selubung luar bintang yang terlontar, terbentuk nebula yang mengelilingi bintang pusat. Nebula ini memiliki bentuk yang beragam, tergantung dari keadaan bintang pusat, pengaruh angin bintang (fast wind dan superwind), dan interaksinya dengan materi antar bintang. Planetary nebulae memiliki karakteristik yang unik, yakni memiliki spektrum emisi garis terlarang yang kuat dengan kontinum yang sangat lemah. Akibat dari ekspansi nebula, garis emisi yang diamati mengalami pergeseran Doppler dan tampak sebagai garis ganda. Keceptan ekspansi diukur dari selisih panjang gelombang antara dua puncak ini. Namun untuk planetary nebula kompak seperti IC 418, kedua puncak ini tidak terpisahkan. Sehingga kecepatan ekspansi diukur dengan menerapkan teknik dekomposisi Gauss (Tamura & Shibata, 1990) dan pendekatan model (Robinson et al., 1982). Spektrogram IC 418 yang diperoleh menggunakan BCS yang dipasang pada reflektor GOTO-45 cm di Observatorium Bosscha pada tanggal 28-29 September dan 30 September-1 Oktober 2006 direduksi dan dikalibrasi menggunakan piranti lunak IRAF. Karena garis kontinum yang sangat lemah, digunakan metode khusus untuk mengekstrak spektrogram menjadi spektrum satu dimensi. Teknik reduksi data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini juga diaplikasikan untuk SS 433 dalam rangka riset PHK A-2 tahun 2007 (Yuliawan et al., 2007). Tugas Akhir ini juga menggunakan data IUE untuk menghitung kecepatan terminal fast wind IC 418. Hasil yang diperoleh Tugas Akhir ini adalah kecepatan ekspansi IC 418 yang diukur pada empat garis emisi yang bervariasi, mulai dari 9.11 km/s hingga 20.2 km/s. Sedangkan kecepatan terminal fast wind pada garis CIV sebesar 1824.34 km/s. Berdasarkan beberapa asumsi, dengan menggunakan nilai yang diperoleh dari Tugas Akhir ini dan referensi, didiskusikan usia kinematika, jarak, kelas eksitasi, kelas morfologi dan model spasiokinematika IC 418.