BAB 1 Daniel Irawan Chiong
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Daniel Irawan Chiong
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Daniel Irawan Chiong
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Daniel Irawan Chiong
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Daniel Irawan Chiong
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Daniel Irawan Chiong
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia adalah produsen terbesar ketiga logam timah di dunia saat ini. Pada saat
ini PT Timah. telah memproduksi beberapa produk pengolahan dan pemurnian
timah seperti ingot timah, solder timah, granul timah, dan tin chemical. Permintaan
dari pasar global dan kemajuan teknologi akan membuka peluang untuk
pengembangan produk turunan timah seperti serbuk timah dioksida (SnO2) yang
memiliki sifat fisik dan kimia yang dapat diaplikasikan pada industri
semikonduktor, katalis, perangkat penyimpanan energi, dan sensor gas. Partikel
SnO2 murni dapat disintesis dengan metode presipitasi, salah satunya adalah dengan
pelarutan oksidatif serbuk Sn dan presipitasi SnO2 dalam larutan asam nitrat.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi HNO3,
temperatur pelindian, waktu proses, dan rasio solid/likuid (S/L) terhadap ukuran
partikel SnO2 yang dihasilkan serta menentukan kondisi optimum yang
menghasilkan ukuran partikel terkecil, dan mempelajari morfologi serta kemurnian
produk partikel SnO2 yang dihasilkan dengan metode sintesis dalam media HNO3.
Percobaan sintesis serbuk SnO2 dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Percobaan Tahap I
dirancang dengan Metode Taguchi dan dilakukan untuk menentukan kondisi
optimum percobaan yang menghasilkan partikel SnO2 dengan ukuran rata-rata
paling kecil. Konsentrasi asam nitrat (HNO3) divariasikan pada 2, 3, dan 4M,
temperatur larutan divariasikan pada 30°C, 50°C, dan 70°C, rasio solid-liquid
(g/mL) divariasikan pada 1/100, 1,5/100, dan 2/100 g/mL, sementara waktu sintesis
divariasikan pada 2, 4, dan 6 jam. Percobaan Tahap II dilakukan dengan
memvariasikan lebih lanjut konsentrasi HNO3, waktu, dan rasio S/L pada 2, 3, dan
4 M, 1, 1,5, dan 2 jam, serta 0,25/100, 0,5/100 dan 1/100 g/mL, secara berurutan.
Produk yang dihasilkan diukur dengan particle size analysis (PSA) untuk
menentukan ukuran rata-rata partikel dan dianalisis dengan SEM-EDS untuk
mengetahui morfologi serta kandungan logam pengotor pada partikel SnO2.
Hasil Percobaan Tahap I menunjukkan bahwa temperatur proses memiliki pengaruh
yang paling besar terhadap ukuran partikel dengan kontribusi sebesar 50%
berdasarkan hasil ANOVA. Kondisi optimum yang didapatkan berdasarkan analisis
rasio S/N smaller the better terbesar pada Metode Taguchi adalah pada konsentrasi
HNO3 2M, suhu 30°C, S/L = 1/100 g/mL, dan waktu 2 jam. Kondisi optimum yang
didapatkan dari percobaan lebih lanjut pada Tahap II adalah pada konsentrasi HNO3
3M, 30°C, rasio S/L 0,25:100, dan waktu 2 jam. Partikel yang dihasilkan pada
kondisi tersebut mempunyai ukuran rata-rata hasil PSA = 158,83 nm. Analisis
SEM-EDS menunjukkan partikel teragglomerasi dengan morfologi globularclumped-
florets, dan mempunyai kemurnian hasil perhitungan = 99,76%.