digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Salsa Nabila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Digitalisasi pasar dapat menjadi salah satu cara untuk memulihkan perekonomian khususnya saat pandemi Covid-19 bagi masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai pedagang. Pasar digital ini juga diterapkan salah satunya oleh Perumda Pasar Jaya Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur yang merupakan pusat grosir sayur dan buah terbesar di DKI Jakarta. Program “Belanja dari Rumah Aja” dan penjualan berbagai produk di marketplace diterapkan sebagai bentuk dari digitalisasi pasar tersebut. Penggunaan marketplace dan toko sayur-buah online juga dilakukan oleh para pedagang yang ada di Pasar Induk Kramat Jati. Namun, berbagai kendala mulai dihadapi oleh pengelola pasar maupun para pedagang seiring penerapannya. Buah dan sayur sebagai komoditas yang mudah rusak menjadi salah satu hambatan untuk berjualan di pasar online. Padahal, digitalisasi pasar dianggap dapat memotong rantai pasok perdagangan apabila dilakukan secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak transformasi digitalisasi pasar sejak adanya pandemi Covid-19 terhadap rantai pasok perdagangan yang ada di Pasar Induk Kramat Jati. Metode penelitian kualitatif dengan serangkaian wawancara dilakukan kepada pihak pengelola pasar dan sejumlah pedagang pasar induk guna mengetahui dampak pasar digital terhadap rantai pasok komoditas yang mereka jual. Hasil penelitian menunjukkan digitalisasi pasar dapat memotong rantai pasok sebagian kecil pedagang yang masih bertahan melakukannya. Berbagai hambatan yang dihadapi dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk merencanakan kebijakan dan program pasar digital yang lebih baik ke depannya agar dapat terus memajukan perekonomian serta memperbaiki kesejahteraan para pedagang.