ABSTRAK Nilam Mar'atusholihah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Nilam Mar'atusholihah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Nilam Mar'atusholihah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Nilam Mar'atusholihah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Nilam Mar'atusholihah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Nilam Mar'atusholihah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Transit-Oriented Development (TOD) merupakan konsep pengembangan kawasan
yang mengintegrasikan tiga hal utama dalam kehidupan, yakni menghubungkan
aktivitas dan fungsi kerja, tinggal, dan rekreasi dalam satu kawasan sekitar simpul
transit melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki ataupun bersepeda
sehingga dapat tercipta kemudahan pergerakan manusia (people movement).
Namun, penerapan konsep TOD perlu disesuaikan dengan bentuk atau karakter
kawasannya, seperti halnya Kawasan Kota Tua Jakarta, yang ditetapkan sebagai
kawasan cagar budaya. Adanya batasan-batasan dalam pengembangan kawasan
cagar budaya membuat tidak semua prinsip TOD dapat diterapkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi pengembangan TOD pada kawasan cagar budaya
Kota Tua Jakarta. Untuk mengidentifikasi kelayakan tersebut, dilakukan penilaian
kondisi pengembangan TOD mengacu pada masterplan dengan ketentuan TOD
mempertimbangkan cagar budaya mengacu pada 5 (lima) kriteria, yaitu sistem
transportasi, konektivitas, diversitas, densitas, dan kelestarian yang dirumuskan
dari hasil analisis konten beberapa peraturan nasional dan pedoman internasional
beserta identifikasi dampak yang diperkirakan dapat terjadi terhadap cagar budaya.
Metode penelitian yang digunakan berupa kuantitatif untuk menilai kondisi
pengembangan TOD terhadap kriteria dan indikator yang dirumuskan dan metode
kualitatif untuk mendeskripsikan kondisi pengembangan TOD Kota Tua serta
dampak yang diperkirakan dapat ditimbulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengacu pada dokumen draft masterplan versi tahun 2020, pengembangan TOD di
Kota Tua tidak layak untuk dilakukan karena dapat menimbulkan kerusakan
terhadap benda maupun bangunan cagar budaya khususnya ketika tahap
pembangunan sehingga terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan untuk
mengisi gap indikator-indikator yang belum terpenuhi.