digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Evita Mahar Dewi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil masih tinggi. Pada periode 2016 hingga 2021, pertumbuhan konsumsi energi final terbesar per tahun secara berturut-turut adalah BBM, batubara, dan LPG. Hal ini mengindikasikan terdapatnya peningkatan terhadap konsumsi energi berbasis fosil dari tahun ke tahun. Pada 2021, sektor rumah tangga adalah sektor dengan pertumbuhan penggunaan energi terbesar dibanding sektor lainnya. Salah satu sumber energi utama rumah tangga adalah LPG. Permintaan LPG untuk kebutuhan domestik semakin tahun semakin besar. Pada 2022, terdapat inisiasi untuk konversi LPG menjadi kompor induksi untuk menurunkan ketergantungan terhadap impor LPG dan beban subsidi. Telah dilakukan pilot project di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kebijakan ini menstimulasi perubahan perilaku atau kebiasaan masyarakat yang telah ada bertahun-tahun. Untuk dapat mewujudkan perubahan tersebut, perlu dikaji mengenai kesiapan masyarakat sebagai pelaksana program. Dengan demikian, penelitian ini mengkaji kesiapan masyarakat dalam menghadapai perubahan perilaku dari menggunakan kompor gas LPG menjadi kompor induksi. Dalam penelitian ini akan ditinjau kondisi dan tingkat kesiapan masyrakat serta rekomendasi strategi untuk meningkatkan kesiapan masyarakat. Data sekunder penelitian ini didapatkan melalui literatur tentang transisi energi, Rencana Umum Energi Nasional, dan dokumen rencana implementasi program. Data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui wawancara semi terstruktur dengan 21 informan di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis skoring berdasarkan community readiness model (Kelly, et.al, 2003), analisis deskriptif kualitatif, dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi kesiapan masyarakat masih memerlukan peningkatan di dua variabel yaitu community efforts dan community knowledge if issue. Tingkat kesiapan masyarakat berada pada tingkat preparation yang berarti sudah ada upaya yang mendapat dukungan dari masyarakat namun masih memerlukan pengembangan melalui pengumpulan informasi dan riset untuk perencanaan aksi yang strategis. Rekomendasi yang didapatkan dari sintesis temuan adalah untuk memprioritaskan peningkatan variabel commmunity efforts dan community knowledge of issue berdasarkan kekurangannya pada masing-masing indikator didalamnya. Berdasarkan analisis SWOT didapatkan 10 rekomendasi aksi strategis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi titik awal dalam memperkaya penelitian kesiapan masyarakat dalam transisi energi khususnya melalui konversi kompor LPG menjadi kompor induksi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para stakeholders untuk praktik kebijakan konversi kompor induksi yang lebih baik di masa yang akan datang.