digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Daerah Buli merupakan wilayah Kuasa Pertambangan (KP) PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Maba dan Maba Selatan Kabupaten Tingkat II Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara. Hasil eksplorasi pendahuluan endapan nikel laterit yang dilakukan perusahaan, membagi daerah Buli atas empat blok prospek yaitu : Blok Tanjung Buli, Moronopo, Sangaji dan Pakal.Batuan penyusun di daerah ini dikelompokkan kedalam satuan batuan beku ultrabasa, basa, batugamping dan endapan aluvial. Satuan batuan beku basa dan ultrabasa menempati hampir 85 daerah penelitian, terdiri dari dunit, harsburgit, piroksenit, serpentinit, gabro dan diabas. Hampir keseluruhan batuan ini telah mengalami serpentinisasi dengan derajat serpentinisasi yang berbeda-beda, dari pengamatan petrografi derajat serpentinisasi pada batuan ini yaitu kuat pada serpentinit 50-88, sedang hingga kuat pada batuan dunit 2-17 dan harsburgit 2-40, lemah hingga sedang pada batuan piroksenit 5-7 dan gabro 3-10, sangat lemah pada batuan diabas 0. Kehadiran mineral serpentin ini sangat penting karena dapat mempengaruhi kandungan Ni pada batuan yang terserpentinisasi. Hasil analisis mineragrafi 12 conto sayatan poles batuan beku basa dan ultrabasa memperlihatkan kehadiran mineral bijih pentlandit dan heazelwoodit, sedangkan di lapangan di temui adanya mineral bijih garnierit dan limonit yang mengisi rekahan pada batuan beku basa dan ultrabasa terserpentinisasi. Diketahui bahwa mineral bijih nikel yang terkandung dalam batuan di daerah ini adalah pentlandit merupakan mineral bijih primer hasil magmatisme, sedangkan heazelwoodit, limonit dan garnierit merupakan mineral bijih sekunder hasil proses pelapukan. Kehadiran heazelwoodit ini sangat berarti dalam meningkatkan kadar nikel pada batuan terserpentinisasi.