digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bryan Vergus Sullivan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Tugas akhir ini mengamati secara mendalam desain dan analisis pipa bawah laut di Selat Madura, dengan kedalaman hingga 65 meter dan total panjang pipa 28.303 kilometer. Indonesia, sebagai salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia, terus menghadapi pertumbuhan besar dalam permintaan energi. Dalam konteks ini, pipa bawah laut memainkan peran yang sangat penting dalam sistem transportasi energi, dan studi ini bertujuan untuk merancang sistem pipa yang optimal sesuai dengan karakteristik geografis dan lingkungan Selat Madura. Proses desain sistem pipa melibatkan serangkaian langkah yang mencakup pemrosesan data lingkungan, analisis ketebalan dinding pipa, analisis on bottom stability, analisis instalasi, anallisis free span, dan pemahaman mendalam tentang ekspansi termal dan titik virtual anchor melalui analisis thermal expansion. Data seperti ketinggian gelombang yang signifikan, periode krisis gelombangnya, kecepatan saat ini pada kedalaman air 90%, dan tinggi gelombangan maksimum dan minimum pada periode 1 tahun, 10 tahun, dan 100 tahun, dievaluasi menggunakan tes distribusi Kolmogorov-Smirnov. Dalam analisis tebal dinding pipa, didapatkan nilai tebal dinding pipa bawah laut minimum sebesar 14.3 mm.Hasil analisis on bottom stability menyimpulkan bahwa lapisan beton dengan ketebalan minimal 40 mm dan penggunaan trenching dengan sudut 45° dan kedalaman zona 3 sekitar 0,274 meter adalah pilihan yang paling cocok. Pada analisis instalasi, sudah didapatkan konfigurasi yang cocok dalam instalasi dinamik pipa pada kedalaman perairan minimum yaitu 20 meter hingga kedalaman perairan maksimum 65 meter Selain itu, dalam analisis bentang bebas, panjang maksimum yang diizinkan di zona 1 hingga 3 adalah 17,61 meter, 16,67 meter, dan 13,84 meter, sedangkan thermal expansion dari zona 1 dan zona 2 adalah sekitar 0,203 meter dan 0,202 meter. Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan untuk mendukung keberlanjutan dan keandalan sistem transportasi energi di wilayah Selat Madura untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat di Indonesia.