Jalan Jenderal Sudirman di kota Ambon, merupakan salah satu ruas jalan utama sekaligus pintu masuk ke kota Ambon. Sering terjadi kemacetan terutama pada jam sibuk (peak hour) pada ruas jalan ini. Salah satu titik kemacetan yang dapat ditemui adalah pada simpang tidak bersinyal. Dalam usaha mengurai kemacetan yang sering terjadi pada simpang tidak bersinyal ini, diberi median untuk mengarahkan kendaraan melakukan gerakan putar balik agar kendaraan tidak langsung memasuki simpang. Penempatan lokasi atau jarak putar balik pada simpang dapat dianalisis menggunakan model mikrosimulasi dengan perangkat lunak PTV VISSIM. Dengan model mikrosimulasi, pengaruh jarak putar balik terhadap parameter kinerja jalan dapat dianalisis yaitu, kecepatan kendaraan dalam jaringan, waktu total kendaraan dalam jaringan, panjang total kendaraan dalam jaringan, panjang antrian dan waktu tundaan. Model mikrosimulasi dilakukan pada Jln. Jenderal Sudirman sebagai lokasi studi, dengan kalibrasi terhadap perilaku pengemudi (driving behavior) yang divalidasikan terhadap parameter lalu lintas yang disurvei yaitu, volume kendaraan, kecepatan perjalanan rata – rata, dan panjang antrian. Simulasi dilakukan pada kondisi eksisting (jarak putar balik 120 m), maupun dengan skenario perubahan jarak putar balik. Ada 6 (enam) skenario yang disimulasikan. Skenario 1 dan 2, memperpendek jarak putar menjadi 80 m dan 100 m. Skenario 3 dan 4, memperpanjang jarak putar balik menjadi 150 m dan 175 m, skenario 5 menggunakan APILL, dan skenario 6 dengan pengaturan prioritas jalan. Dari hasil simulasi diperoleh trend pengaruh jarak putar balik terhadap parameter kecepatan jaringan yaitu, semakin panjang jarak putar balik semakin kecil kecepatan jaringan. Parameter waktu total dan panjang total kendaraan dalam jaringan menunjukan trend yang sama yaitu, semakin panjang jarak putar balik, semakin besar waktu total dan panjang total kendaraan dalam jaringan. Untuk parameter panjang antrian, trend pengaruh jarak putar balik menunjukan panjang antrian terkecil dalam jaringan terjadi pada jarak putar balik 120 m. Sedangkan untuk parameter waktu tundaan, trend pengaruh jarak putar balik menunjukan, semakin panjang jarak putar balik, semakin besar waktu tundaan, dan mencapai maksimal pada jarak putar 150 m, kemudiaan waktu tundaan berkurang pada jarak putar 175 m.