digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan perkembangan jaman, yang diiringi dengan kemajuan bidang teknologi,aktifitas manusiapun semakin kompleks dan beragam. Hal tersebut yang menuntut tiap individu memiliki mobilitas yang tinggi. Pergerakan individu dari tempat satu ketempat yang lainnya harus dilakukan dalam waktu cepat, untuk memenuhi agenda kegiatannya tersebut. Oleh karena itu, pada satu tempat atau lokasi hendaknya terdapat fasilitas yang dapat mengakomodir beberapa kegiatan yang bisa saja jenis dan sifatnya berbeda dengan tujuan pengalokasian kegiatan tersebut dapat mengurangi frekuensi pergerakan dan penghematan waktu pada akhirnya. Selain itu, penggunaan moda transportasi yang cepat dan efisien pun menjadi pilihan di kalangan masyarakat. Saat ini masyarakat lebih memilih jalur darat yaitu dengan menggunakan kendaraan pribadi dan lebih cenderung pada kendaraan roda dua, dan kondisi angkutan umum sangat memprihatinkan dari tahun ke tahun dan jumlahnya yang semakin berkurang.Kualitas sarana transportasi yang telah disediakan oleh pemerintah maupun pihak swasta secara umum selain ditentukan oleh kondisi fisik dan pelayanan sarana yang bersangkutan, juga terkait dengan aksesibilitas sarana transportasi tersebut kelokasi pelayanannya atau sebaliknya. Pemerintah merencanakan moda transportasi massal tersebut akan terintegrasi di beberapa titik sebagai tempat moda interchange atau pergantian moda transportasi bersama, direncanakan akan terintegrasi di Senayan, Setiabudi dan terutama di stasiun Dukuh Atas yang akan diproyeksikan menjadi titik persilangan antara jalur kereta, monorel, subway, busway dan transportasi air, karena selain jalur tersebut merupakan koridor perkantoran dan pusat bisnis, tetapi juga dikarenakan jalur tersebut melalui titik-titik strategis yang mendorong terwujudnya pola tranpostasi terpadu.Terkait dengan perencanaan jangka panjang untuk stasiun dukuh atas, maka pengelolaan stasiun di masa yang akan datang tidak dapat lagi hanya berlandaskan kepada konsep konvensional yaitu hanya sebagai tempat pertukaran penumpang atau sebagai tempat transit sarana transportasi berbasis rel, di masa akan datang konsep pengembangan stasiun idealnya berada dalam suatu konsep moda transportasi massal yang mengaitkan keberadaan stasiun dengan sarana transportasi lainnya. Jumlah pengguna stasiun Dukuh Atas dari tahun ke tahun meningkat cukup pesat. Diprediksikan, stasiun ini akan menangani 39.644 penumpang/hari pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 60.678 penumpang/hari di tahun 2020.Perancangan stasiun Dukuh Atas yang lebih terencana diharapkan akan memberi nilai tambah pada stasiun ini. Selain itu, kasus perancangan stasiun dapat memberi wawasan bagi perancangnya tentang eksplorasi struktur dan bentuk bangunan sekaligus wawasan tentang sistem sirkulasi pada stasiun antarmoda.