digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raisya Maghfyra
PUBLIC Irwan Sofiyan

Penggerek buah kopi (PBKo) (Hypothenemus hampei) adalah serangga hama utama penyebab kerusakan signifikan pada perkebunan kopi, dan berdampak pada kerugian ekonomi. Pola perilaku hama serta adanya praktik manajemen yang tidak tepat menjadi tantangan utama dalam mengendalikan PBKo. Studi ini menyajikan strategi pengendalian hama terpadu (PHT) yang dirancang untuk Perkebunan Kopi Arabika Cimenyan di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Perkebunan ini menerapkan sistem pertanian semi-organik tanpa penggunaan komponen kimia buatan, sehingga program hanya berfokus pada tindakan pengendalian biologis. Aspek ekonomi menjadi pertimbangan utama dalam mengembangkan program. Kondisi ekonomi Kebun Kopi Cimenyan dianalisis berdasarkan data produksi kopi beras tahun 2022. Perhitungan economic injury level (EIL) dan economic threshold (ET) dilakukan berdasarkan data kehilangan panen. Area hotspot dan potensi musuh alami PBKo diidentifikasi melalui analisis data lapangan. Implikasi biaya penerapan insektisida biologi, entomopatogen Beauveria bassiana, sebagai tindakan pengendalian awal dinilai. Berdasarkan temuan data dan tinjauan literatur yang komprehensif, dikembangkan strategi manajemen hama untuk mengelola PBKo sesuai standar PHT. Kondisi ekonomi Perkebunan Kopi Cimenyan untuk 10 tahun ke depan setelah penerapan PHT juga diprediksi guna menilai dampak program. Pada tahun 2022, laba bersih perkebunan melampaui break even point (BEP) dengan total Rp. 202.884.000. Nilai EIL hama PBKo pada Perkebunan Kopi Cimenyan adalah 2089 ekor/pohon. Nilai ET hama PBKo pada perkebunan Kopi Cimenyan adalah 782 ekor/ pohon, dengan ratarata total jumlah ceri keseluruhan pada tiap pohon adalah 1750. Area hotspot hama diidentifikasi berada pada plot 9-18, khususnya pada titik ke-14, di mana musuh alami potensial juga terdeteksi yaitu Dolichoderus thoracicus dan Solenopsis picea. Biaya tambahan penggunaan insektisida B. bassiana selama setahun adalah sebesar Rp. 6.639.000. Berdasarkan analisis ekonomi, tabel determinasi pengendalian biologis ditetapkan dengan penentuan batas zona ET, EIL dan Economic damage (ED). Strategi PHT yang diusulkan untuk Perkebunan Kopi Cimenyan terdiri dari empat tahap: prapanen, panen, pasca-panen, dan jangka panjang. Setiap fase melibatkan komponen seperti pemantauan, kultur teknis, pengendalian biologis, pengendalian mekanis, dan tindakan pencegahan. Penerapan strategi bertujuan untuk menekan populasi PBKo secara efektif di perkebunan kopi. Prediksi menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitas khusus dari kopi beras yang dipanen selama 10 tahun ke depan, yang mengarah ke laba bersih yang lebih tinggi.