digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Evan Siga Ringu Langu
PUBLIC Irwan Sofiyan

Indonesia, negara yang terdiri dari kepulauan dan terletak antara tiga pertemuan lempeng besar, yaitu: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Keberagaman arsitektur yang menantang, membuat bangunan vertikal dengan memiliki ketidakberaturan torsi. Metode yang dipakai respon spektra, linier riwayat waktu, dan non-linier riwayat Waktu, merupakan metode yang banyak dipakai. Pada metode-metode yang ada, dalam perencanaan, khususnya perencanaan struktural bangunan bertingkat akan menemui gedung dengan yang memiliki ketidakberaturan torsi, dan seringkali dihindari untuk mempermudah analisa dengan cara merubah tata letak dari elemen struktur maupun bentuk dari bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi dari ketiga metode tersebut terhadap bangunan yang memiliki ketidakberaturan torsi. Perbedaaan yang dilihat pada ketiga metode tersebut,antara lain : perilaku bangunan, simpangan, serat gaya geser dasar yang terjadi. Hasil Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan adanya ketidakberaturan torsi pada bangunan akan memberikan gaya tambahan pada setiap arahnya, serta adanya perbesaran simpangan pada arah bangunan yang memiliki torsi, dengan faktor pembesaran torsi 1,1 membuat hasil antara tiga metode analisis menunjukkan respon spektra lebih koservatif.