Mgs. Tabrani [13519122].pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Permasalahan utama yang dihadapi dalam melestarikan warisan budaya tenun
Nusantara adalah kurangnya katalog tenun yang terdokumentasi dengan baik. Hal
ini menyebabkan sulitnya akses informasi bagi masyarakat terkait tenun tersebut.
Proses identifikasi tenun secara manual harus menghabiskan banyak waktu dan
usaha untuk memverifikasi motif-motif yang tepat. Selain itu, verifikasi
motif-motif tenun ini juga dapat membantu mencegah klaim dari negara lain
terhadap motif kain tenun di Indonesia. Dari kondisi-kondisi tersebut, maka
dibangun sebuah perangkat lunak bernama Tenunku, yaitu sebuah perangkat lunak
yang dapat menyimpan katalog tenun dan memprediksi motif kain tenun
berdasarkan gambar yang diterima. Tugas Akhir ini akan berfokus kepada
pengembangan back-end sebagai salah satu bagian yang diperlukan untuk
memenuhi proses pengembangan perangkat lunak klasifikasi motif kain tenun
Mollo. Pengembangan back-end diperlukan sebagai subsistem yang dapat
mengakomodasi kebutuhan terkait data pada perangkat lunak. Proses
pengembangan perangkat lunak dilakukan bersama ketiga pengembang lainnya
dengan memanfaatkan metodologi scrum yang dilakukan dalam 11 sprint dengan
durasi setiap sprint sebanyak 2 minggu. Hasil akhir dari pengembangan adalah
implementasi back-end meliputi arsitektur microservices sistem dan kumpulan
endpoint yang dibutuhkan untuk memproses data pada perangkat lunak klasifikasi
motif kain tenun Mollo dari Nusa Tenggara Timur. Sistem yang telah dibangun
kemudian diuji dengan beberapa level pengujian tertentu dan berhasil memenuhui
pengujian tersebut. Pengujian tersebut meliputi pengujian level unit dan pengujian
level integrasi. Perangkat lunak yang telah dibangun dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan tenun di Indonesia. Back-end
dan perangkat lunak secara keseluruhan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk
penelitian berikutnya.