digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Selama dekade terakhir, industri kecantikan telah mengalami perubahan signifikan dalam perilaku pelanggan dan keputusan pembelian. Secara tradisional, papan reklame, iklan televisi, brosur, dan akun media sosial resmi adalah alat utama bagi perusahaan untuk memasarkan produk mereka, membangun pengakuan merek, dan pertukaran informasi. Namun, konsumen sekarang memiliki lebih banyak akses dan pengetahuan tentang produk yang mereka minati, termasuk bahan-bahannya, nilai merek, dan praktik keberlanjutan, sebagai hasil dari ekspansi teknologi yang cepat dan peningkatan. Akibatnya, periklanan tradisional menjadi kurang berhasil, dan orang semakin skeptis terhadap iklan merek. Konsumen sekarang lebih mengandalkan ulasan untuk memahami lebih baik produk dan layanan yang mereka minati. Saat membuat keputusan pembelian, pelanggan sebagian besar mengandalkan ulasan online, seperti yang dapat diakses di situs e-commerce atau platform media sosial. Menurut survei BrightLocal, 91% pembeli memeriksa ulasan internet sebelum membuat pilihan pembelian. Ulasan dianggap sebagai sumber informasi yang objektif dan jujur yang mewakili pengalaman konsumen lain. Akibatnya, para pembeli menjadi lebih bergantung pada ulasan untuk membuat keputusan pembelian yang terinformasi. Perubahan perilaku pelanggan ini memiliki konsekuensi yang luas bagi perusahaan kecantikan. Merek harus berusaha untuk mengurangi ketidakpuasan pembelian pelanggan dan menghasilkan periklanan yang lebih positif dan realistis.