digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Tumpal Hamonangan Simatupang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Tumpal Hamonangan Simatupang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Tumpal Hamonangan Simatupang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Tumpal Hamonangan Simatupang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Tumpal Hamonangan Simatupang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Tumpal Hamonangan Simatupang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Tumpal Hamonangan Simatupang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Industri baja sebagai mother of industry merupakan sektor yang memiliki peran strategis dalam upaya membangun kemandirian ekonomi nasional, menjadi pendukung utama pembangunan infrastruktur, dan berkembangnya industri baja menjadi tolak ukur dalam perkembangan industri di Indonesia. Seiring waktu berjalan, persaingan industri baja di domestik semakin meningkat, tidak hanya dikuasai oleh PT Krakatau Steel sendiri lagi, melainkan sudah banyak lahir kompetitor untuk produk yang sama seperti yang diproduksi oleh PT Krakatau Steel. Salah satu tantangan bagi PT Krakatau Steel adalah bagaimana bisa menguasai market share dengan strategi penjualan baja yang tepat. Perusahaan perlu mempersiapkan diri dengan membuat strategi di masa depan yang penuh tantangan. Untuk mendapatkan strategi yang tepat, perusahaan haruslah mengadakan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor eksternal dan internal. Masalah utama dari proyek ini adalah bagaimana Team Sales bisa menjual produk baja mendekati atau sama dengan kapasitas terpasang pabrik dan bisa menguasai market share domestik di tengah banyaknya kompetitor baik lokal maupun impor. Pengembangan perencanaan skenario membantu perusahaan untuk melihat lingkungan industri baja masa depan, menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan, dan memberikan rencana kegiatan implementasi sebagai pedoman strategi perusahaan. Sebagai hasil temuan, dua faktor yang paling kritis dan tidak menentu yang perlu jadi perhatian PT Krakatau Steel adalah harga bahan baku dan kebijakan pemerintah terhadap industri baja nasional. Dua faktor tersebut membentuk matriks 2 x 2 dan membentuk empat skenario, yaitu Armageddon, The King, The King's Speech, dan Cast Away. Implikasi dan opsi dari skenario dieksplorasi untuk menghasilkan berbagai strategi. Selanjutnya early warning signals ditetapkan untuk memberikan peringatan kepada perusahaan dan menuntun perusahaan ke arah skenario mana yang akan terjadi. Sebagai penutup, rencana strategi yang kuat disusun sebagai acuan bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan perubahan bisnis dalam tujuh tahun yang akan datang.