digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sekarsari Ilmi Haqi Yusvi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Minyak serai wangi merupakan salah satu komoditas minyak atsiri dengan kebutuhan pasar dunia sebesar 2.000-2.500 ton pertahun. Permintaan kebutuhan minyak serai wangi memiliki kemungkinan peningkatan 3-5% tiap tahunnya. Sebelum dijual, minyak serai wangi harus memiliki kualitas sesuai standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan SNI, dibutuhkan minimal setidaknya 35%-berat sitronelal yang terkandung dalam minyak serai wangi. Alat modern yang digunakan untuk mengukur kadar sitronelal adalah Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), tetapi analisis dengan GC-MS memerlukan biaya investasi dan operasional yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan metode pengujian kualitas minyak serai wangi yang tidak bergantung kepada penggunaan instrumen yang memerlukan keahlian khusus dengan modal yang terjangkau bagi petani. Dua metode analisis kuantitatif sederhana untuk mengukur kadar aldehid dalam minyak adalah metode bisulfit dan metode sulfit netral. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan metode bisulfit dan sulfit netral dalam pengukuran kadar sitronelal minyak serai wangi. Sasaran dari penelitian ini adalah untuk menguji ketelitian metode yang bisulfit dan sulfit netral dengan hasil analisis menggunakan GCMS serta memperkirakan biaya pengukuran dari metode bisulfit dan sulfit netral. Berdasarkan hasil penelitian, metode bisulfit dan sulfit netral dinilai belum layak untuk diterapkan sehingga dibutuhkan perbaikan sebelum dapat digunakan secara komersial. Metode bisulfit dipilih sebagai metode yang memiliki ketelitian paling baik dan paling murah dari segi biaya dibandingkan metode sulfit netral. Adapun saran yang dapat disampaikan adalah diperlukannya alat hasil modifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemanasan dari reaksi.