digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP EMANUEL SUNGGING MUMPUNI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP EMANUEL SUNGGING MUMPUNI 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP EMANUEL SUNGGING MUMPUNI 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP EMANUEL SUNGGING MUMPUNI 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP EMANUEL SUNGGING MUMPUNI 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP EMANUEL SUNGGING MUMPUNI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Bintik matahari adalah fitur penting pada matahari, yang teramati secara kasatmata, dan mempunyai peranan yang penting sebagai representasi dari Daerah Aktif. Beberapa ledakan besar pada kelas sinar-X yang terjadi pada fase menurun Matahari ditinjau keterkaitannya dengan gerak relatif bintik Matahari, yaitu Daerah Aktif 09393 (Maret 2001), 10365 (Mei 2003), 10486 (Oktober 2003), serta 10720 (Januari 2005). Analisis dilakukan menggunakan data dari satelit TRACE; setelah dilakukan identifikasi pada puncak ledakan (di daerah UV, terutama pada konteks 1700 Armstrong), dengan melakukan pengimpitan (overlay) data pada daerah puncak energi terhadap citra fotosfer (white-light) pada epoch yang paling berdekatan di saat ledakan. Setelah identifikasi, maka pengukuran dilakukan setelah melakukan pengimpitan antara berbagai rangkaian informasi plat citra white-light, dan dari peta alignment akan ditinjau bagaimana dinamika evolusi untuk berbagai daerah aktif yang ditinjau. Pusat pengukuran bintik matahari bertumpu pada daerah tergelap umbra. Selanjutnya gerak bintik matahari ditentukan relatif terhadap satu bintik acuan. Polaritas magnetik bintik yang independen dari data magnetogram dipergunakan untuk menentukan pasangan polaritas bintik sebagai penanda gerak bintik. Hasil utama yang diperoleh adalah memperoleh pola gerak bintik matahari, sebelum terjadinya flare, disertai dengan pengukuran seberapa kecepatan pergerakan bintik tersebut berkaitan dengan ledakan (flare) yang terjadi. Dari pola gerak dan kecepatan gerakannya akan dicoba membangun pemahaman tentang kemungkinan mekanisme fisis yang berkaitan dengan terjadinya ledakan pada fase menurun siklus matahari. Berdasarkan studi ditemukan adanya pola pergerakan cepat arus-putar (vorteks) sebelum terjadinya ledakan. Gerak bintik matahari yang cepat pada daerah aktif bisa menjadi prekursor terjadinya ledakan di daerah aktif dalam evolusinya.