Live streaming commerce merupakan salah satu fitur yang paling banyak digunakan
pelaku UMKM pakaian dan pengguna commerce platform selama pandemi Covid-
19. Penggunaan live streaming sangat membantu UMKM karena mereka tetap bisa
menjalankan usahanya dalam situasi pandemi. Namun, masalah yang selalu
dirasakan penjual UMKM saat melakukan live streaming adalah masih terdapat
banyak penonton yang tidak melanjutkan pembelian setelah mereka menonton live
streaming. Fenomena ini menandakan ada yang salah atau kurang dari strategi live
streaming yang dilakukan UMKM sehingga niat membeli penonton live streaming
masih kurang. Salah satu metode yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi konten
live streaming adalah Facial Expression Recognition (FER). Namun, belum ada
penelitian sebelumnya yang meneliti FER pada live streaming. Untuk mengisi
kesenjangan tersebut, penelitian ini akan mencoba mencari tahu konten live
streaming seperti apa yang disukai oleh penonton sehingga mampu meningkatkan
niat pembelian di live streaming commerce UMKM pakaian di Indonesia.
Pengembangan model penelitian ini terdiri dari penelitian terkait konten live
streaming, emosi, dan niat membeli. Konten live streaming yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konten yang biasanya disediakan penjual, yaitu visualisasi,
diskon, profesionalisme, interaktivitas, dan hiburan. Emosi yang diukur dalam
penelitian ini adalah emosi positif, emosi negatif, dan netral yang diukur dari
pengenalan ekspresi wajah yang ditunjukkan responden. Niat pembelian dalam
penelitian ini diukur menggunakan kuesioner.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Studi pendahuluan dalam
penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada 4 responden untuk mengetahui
bentuk-bentuk konten live streaming dari setiap variabel. Selanjutnya metode
kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu desain
eksperimen kepada 32 responden untuk mengetahui emosi responden saat
menonton konten live streaming yang telah dirancang berdasarkan hasil wawancara
dan dilanjutkan dengan analisis regresi logistik.
Desain eksperimen penelitian ini menggunakan analisis facial expression
recognition dengan bantuan perangkat lunak FaceReader 9.0 yang dikembangkan
oleh Noldus. Analisis pengolahan data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
analisis. Pertama, analisis deskriptif untuk mengetahui profil responden dalam
penelitian ini serta analisis deskriptif terkait emosi yang mendominasi di live
streaming. Kedua, uji beda non-parametrik yang terdiri dari uji Kruskall Wallis dan
uji Friedman. Uji Kruskall Wallis untuk mengetahui perbedaan setiap sub kategori
terhadap emosi yang diekspresikan. Uji Friedman untuk mengetahui pengaruh
pemberian video stimulus terhadap niat pembelian. Pengujian terakhir adalah
analisis regresi logistik untuk mengetahui pengaruh emosi terhadap niat pembelian.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa emosi netral merupakan satu-satunya emosi
yang paling mendominasi pada setiap video yang terdapat dalam penelitian ini. Hal
ini mengindikasikan bahwa pemberian kombinasi video stimulus konten live
streaming yang berbeda-beda tidak mampu memengaruhi emosi yang
diekspresikan oleh penontonnya. Lebih lanjut, emosi netral yang mendominasi pada
setiap video tidak mampu mempengaruhi niat membeli penonton live streaming.
Berdasarkan hasil pengolahan data perbedaan kombinasi konten setiap video
terhadap niat membeli, ditemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan niat
membeli pada setiap video. Artinya pemberian kombinasi konten live streaming
yang berbeda-beda pada setiap video berpengaruh terhadap niat membeli. Lebih
lanjut, penelitian ini menemukan bahwa kombinasi konten video live streaming
yang terdapat pada video 3, merupakan kombinasi konten dengan peningkatan niat
membeli tertinggi. Adapun konten yang terdapat dalam video 3 adalah visualisasi
mencoba pakaian namun tidak memberikan zoom pakaian, dengan diskon minimal
25%.