digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Oktavia Wima Azzahrah.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Kelurahan Tugurejo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Karangroto, dan Kelurahan Trimulyo merupakan kelurahan di Kota Semarang yang padat penduduk dan berpotensi mengalami intrusi air laut. Kondisi permukiman yang padat penduduk memudahkan masyarakat untuk terinfeksi vektor dan agen penyakit serta mendukung terciptanya sanitasi yang buruk sehingga rentan mengalami risiko kesehatan, salah satunya adalah penyakit gastroenteritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku dan tingkat sanitasi masyarakat terhadap insidensi gastroenteritis di Kelurahan Tugurejo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Karangroto, dan Kelurahan Trimulyo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan studi literatur dengan jumlah sampel keseluruhan yaitu 100 sampel dengan pembagian 25 sampel tiap-tiap kelurahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan data sekunder, terdapat sebanyak 89 kasus diare pada Kelurahan Tugurejo, 240 kasus di Kelurahan Trimulyo, 1.266 kasus di Kelurahan Karangroto, dan 163 kasus di Kelurahan Tambakrejo. Adapun menurut kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden, didapatkan hasil yaitu 27 total kasus insidensi gastroenteritis yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo (5 kasus), Kelurahan Trimulyo (10 kasus), Kelurahan Karangroto (3 kasus), dan Kelurahan Tugurejo (9 kasus). Selanjutnya, pengelolaan air limbah merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap insidensi gastroenteritis, karena mempunyai nilai Wald atau nilai yang menyatakan pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen yang paling besar yaitu 6,514. Berikutnya, penyediaan air bersih, jamban keluarga, pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah, mencuci tangan, mencuci peralatan makan dan minum, pengendalian vektor serangga, dan pengolahan sayuran secara simultan berpengaruh terhadap insidensi gastroenteritis sebesar 84,5%. Kesimpulan terakhir, didapatkan model regresi logistik penelitian ini yaitu IG = -36,648 - 0,267 PAB - 0,827 JK - 0,315 PS - 0,768 PAL - 0,574 MT - 0,265 MPM - 0,765 PVS - 1,682 PSa + ?