Peningkatan populasi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
seperti pemukiman hingga tranportasi. Jumlah kendaraan tahun 2023 di Kota
Bandung nyaris mendekati jumlah total penduduknya, yakni 2,2 juta unit, dimana
ada peningkatan jumlah kendaraan jika dibandingkan dengan tahun 2010 yakni
sebanyak 1,2 juta unit. Sektor transportasi berkontribusi sebesar 70 – 83% terhadap
konsentrasi pencemar di udara, dimana lebih dari 50% pencemarnya adalah berupa
nitrogen oksida (NOx). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran konsentrasi NO2
menggunakan pasif sampler di Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.
Pengukuran dilakukan di 37 titik yang tersebar di seluruh area lokasi studi selama
6 minggu. Dari hasil analisa, didapatkan bahwa rata-rata nilai presisi pasif sampler
adalah sebesar 93,1%. Rentang konsentrasi NO2 untuk 6 minggu didapatkan dengan
menggunakan Uji-Z dengan ?=0,05, yakni sebesar 89,7 ± 2,2 µg/m3
. Analisis
temporal dilakukan untuk melihat bagaimana tren perubahan nilai konsentrasi NO2
pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan penelitian tahun 2010, dimana terlihat
adanya tren kenaikan konsentrasi NO2 pada tahun 2023. Analisis spasial
menggunakan Metode Kriging memberikan nilai RMSE sebesar 32,5 µg/m3
, SD
sebesar 32,43 µg/m3
, dan %RMSE sebesar 36,12%. Nilai %RMSE masih berada di
bawah 50% yang menandakan bahwa hasil interpolasi pada penelitian ini masih
berada dalam batas validitas metode Kriging. Kenaikan konsentrasi NO2 yang
terlihat selaras dengan tren kenaikan jumlah kendaraan di Kota Bandung dan sesuai
dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat uji korelasi
bernilai positif antara volume kendaraan dengan konsentrasi NO2.