digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Arfien Farhan Fadhillah.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Peningkatan produktivitas bijih nikel di wilayah utara Indonesia, berpotensi menyumbangkan kontaminan antropogenik yang mengancam kualitas perairan Sungai Akelamo di Halmahera Selatan. Logam berat menjadi salah satu aspek yang belum dipelajari secara terperinci pengaruhnya terhadap perairan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan distribusi kontaminasi dari logam Fe, Cr, Mn, Ni, dan Zn dalam sedimen di Sungai Akelamo, Halmahera Selatan. Pengambilan sampel sedimen dilakukan secara purpose sampling. Pengukuran logam berat dalam sedimen dilakukan menggunakan metode near acid digestion pada ICP-MS. Konsentrasi logam dalam sedimen dibandingkan dengan Sediment Quality Guideline (SQGs) serta dilakukan penilaian tingkat pencemaran berdasarkan Indeks Geoakumulasi (Igeo), Faktor Pengayaan (EF), Faktor Kontaminasi (CF), dan Indeks Beban Pencemaran (PLI). Distribusi spasial kontaminasi logam divisualisasikan dengan interpolasi IDW. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi logam dalam sedimen untuk Fe, Cr, Mn, Ni, dan Zn adalah 63.600 – 141.000 ppm (Fe), 488 – 4.040 ppm (Cr), 1.130 – 2.100 ppm (Mn), 179 – 2.280 Ni, dan 61,2 – 110 ppm (Zn). Urutan konsentrasi logam dari yang tertinggi adalah Fe > Cr > Mn > Ni > Zn. Nilai Igeo menunjukkan status tidak terkontaminasi hingga terkontaminasi sedang oleh logam Fe, Mn, dan Zn, terkontaminasi sedang hingga tinggi oleh logam Cr dan terkontaminasi tinggi oleh logam Ni. Nilai EF menunjukkan sedimen Sungai Akelamo mengalami pengayaan kecil oleh logam Fe, Mn, dan Zn, pengayaan cukup tinggi oleh logam Cr, dan pengayaan tinggi oleh logam Ni. Nilai CF untuk logam Fe, Mn, dan Zn menunjukkan faktor kontaminasi tingkat sedang dalam sedimen, dan logam Cr dan Ni menjadi faktor kontaminasi yang sangat tinggi dalam sedimen Sungai Akelamo. Nilai PLI > 1 (3,53 ± 1,84) mengindikasikan tingkat beban pencemaran termasuk dalam kategori terkontaminasi logam berat, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya penurunan kualitas sedimen Sungai Akelamo dan berpengaruh terhadap ekosistem sungai.