Meningkatnya perhatian terhadap isu lingkungan telah menggerakkan konsumen untuk
mencari produk yang lebih berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, produk
ramah lingkungan seperti makanan organik, alat elektronik, dan produk perawatan
pribadi telah mendapatkan perhatian di pasar. Khususnya pasar produk perawatan
pribadi yang telah mengalami pertumbuhan pesat sebesar 60% selama satu dekade
terakhir. Perawatan kulit menjadi kategori terbesar yang mencakup 39% dari pasar
global. Di Indonesia, sekitar 50% konsumen telah mengadopsi gaya hidup ramah
lingkungan, dan sekitar 30% di antaranya bersedia membayar hingga 10% lebih mahal
untuk produk yang memenuhi kriteria lingkungan. Meskipun demikian, pemasaran
produk ramah lingkungan masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Tantangan tersebut termasuk minimnya informasi yang akurat tentang produk, harga
yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional, dan
rendahnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap klaim ramah lingkungan.
Meskipun demikian, situasi ini menciptakan peluang yang menarik bagi pelaku bisnis
untuk memasarkan produk perawatan pribadi ramah lingkungan.
Penelitian ini berfokus pada komponen dalam iklan ramah lingkungan, yakni manfaat
produk, aspek harga, dan penggunaan eco-label. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara atensi visual iklan ramah lingkungan dengan minat beli
konsumen. Selain itu, penelitian ini juga menguji peran mediasi dari kepercayaan dan
emosi yang dirasakan dalam hubungan antara iklan dan minat beli. Objek penelitian ini
adalah iklan produk perawatan pribadi ramah lingkungan, dengan fokus pada sabun.
Pemilihan sabun sebagai objek penelitian dipertimbangkan karena sabun adalah produk
yang bersifat netral, digunakan oleh laki-laki dan perempuan, serta merupakan produk
yang digunakan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini melibatkan 43
partisipan yang akan diperlihatkan delapan variasi iklan sebagai stimulus. Untuk
mengumpulkan data, eye-tracker digunakan untuk melacak pergerakan mata dan muse
headband digunakan untuk mengukur aktivitas gelombang otak saat partisipan melihat
iklan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atensi visual iklan ramah lingkungan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan kepercayaan dan emosi yang
dirasakan oleh konsumen. Kepercayaan dan emosi berperan sebagai mediator dalam
hubungan antara iklan dan minat beli terhadap produk perawatan pribadi ramah
lingkungan. Terdapat perbedaan signifikan dalam dampak iklan tergantung pada jenis
manfaat yang disajikan (manfaat lingkungan atau manfaat personal), serta informasi
harga produk (ketersediaan dan ketiadaan) juga memberikan dampak yang signifikan.
Namun, variasi dalam tampilan eco-label (logo atau teks) tidak terbukti memberikan
perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan temuan menarik,
yaitu partisipan cenderung memiliki kepercayaan tinggi terhadap iklan yang
menonjolkan manfaat lingkungan, namun ketika sampai pada minat beli, partisipan
cenderung menyukai iklan yang menekankan manfaat personal. Selain itu, informasi
mengenai harga produk dalam iklan dan keberadaan eco-label dalam bentuk logo lebih
disukai oleh partisipan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi
perusahaan dan pelaku bisnis dalam merancang iklan yang efektif untuk produk
perawatan pribadi ramah lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini memiliki potensi
untuk meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk-produk yang berkontribusi
pada keberlanjutan lingkungan.