digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Melati Fitra Aziza
PUBLIC sarnya

BAB_1 Melati Fitra Aziza
PUBLIC sarnya

BAB_2 Melati Fitra Aziza
PUBLIC sarnya

BAB_3 Melati Fitra Aziza
PUBLIC sarnya

BAB_4 Melati Fitra Aziza
PUBLIC sarnya

BAB_5 Melati Fitra Aziza
PUBLIC sarnya

BAB_6 Melati Fitra Aziza
PUBLIC sarnya


2022_TS_PP_MELATI_FITRA_AZIZA_lampiran.pdf
EMBARGO  2026-09-14 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran serta kolaborasi di antara aktor-aktor dalam kelompok pentahelix dalam pengembangan kampung wisata kreatif. Penelitian ini akan mengamati bagaimana kontribusi dan kerja sama yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam mengembangkan kampung wisata kreatif, serta merumuskan strategi pengembangan kampung tersebut dengan pendekatan pentahelix. Proses pengembangan kampung wisata kreatif di daerah Braga melibatkan berbagai bentuk kerjasama dan kontribusi dari berbagai pihak yang termasuk dalam kelompok pentahelix, yaitu Pemerintah, Akademisi, Masyarakat, Bisnis, dan Media. Dalam proses pengembangan kampung wisata kreatif di daerah Braga, terlihat perlunya kolaborasi yang erat antara berbagai pihak. Pemerintah Daerah pariwisata (Disbudpar) berupaya mengaktifkan 8 kampung wisata dalam periode 5 tahun, dan salah satunya adalah kampung Braga. Aktivasi kampung wisata ini didasarkan pada sejarah dan karakteristik khas yang dimiliki oleh daerah Braga, dan penetapannya sebagai kampung wisata telah diatur melalui Perda No 3 tahun 2018. Namun, pada awalnya, tidak terdapat penilaian atau evaluasi yang jelas sebelum kampung wisata kreatif Braga diaktivasi oleh Disbudpar Kota Bandung. Sebelum dilakukan aktivasi kampung wisata kreatif Braga, Disbudpar memberikan pembekalan kepada pihak terkait mengenai konsep dan program-program wisata yang akan dijalankan di kampung Braga. Pendampingan dalam pengembangan kampung wisata dilakukan selama 3 bulan, dengan pihak Disbudpar sebagai inisiator program dan melibatkan pihak luar, termasuk akademisi dan tenaga ahli pendamping. Meskipun program pendampingan tersebut berasal dari Disbudpar, eksekusi di lapangan melibatkan pihak luar, seperti akademisi dan tenaga ahli pendamping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan langsung dari Disbudpar dalam pendampingan merupakan faktor penting dalam memahami kondisi sebenarnya di lapangan dan mendapatkan wawasan tentang permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Selain itu, adanya local champion di Braga yang memiliki dedikasi tinggi juga memberikan kontribusi berarti dalam membantu masyarakat setempat. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, serta peran media yang aktif dalam meliput Braga turut berperan dalam kesuksesan pendampingan. Selain itu, peran bisnis di kampung Braga juga cukup signifikan, dengan memberdayakan masyarakat setempat untuk bekerja dalam bisnis-bisnisnya. Bisnis juga memberikan kontribusi dalam hal perbaikan infrastruktur dan penyediaan barang-barang untuk kampung, serta memberikan bantuan keuangan kepada masyarakat Braga. Kesimpulannya, kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, bisnis, dan media memainkan peran krusial dalam membentuk ekosistem yang mendorong pertumbuhan pariwisata kreatif yang inovatif dan berkelanjutan dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan di kampung wisata kreatif Braga.