digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jauhar Salsabila Tanjung
PUBLIC Irwan Sofiyan

Lapangan Sabi yang terletak di Cekungan U merupakan salah satu lapangan penghasil minyak terbesar di dalam Cekungan Sumatera Tengah. Produksi terbesar dari lapangan ini berasal dari interval Jau, Wawa, dan Dinan. Reservoir di dalam ketiga formasi ini tersusun atas batuan sedimen klastik yang diendapkan pada lingkungan fluvial hingga neritik luar di umur Miosen. Beberapa interval yang sudah diproduksi dari interval Wawa dan Dinan umumnya adalah reservoir dengan karakter batupasir yang cukup bersih dengan ketebalan >10 kaki, dan memiliki kemenerusan yang cukup konsisten di Lapangan Sabi. Di sisi lain, interval Jau umumnya didominasi oleh laminasi batupasir tipis dengan tebal <2 kaki. Untuk dapat meningkatkan cadangan minyak di Lapangan Sabi, dibutuhkan suatu inovasi baru. Opsi pengembangan yang dapat dilakukan untuk mendukung hal tersebut adalah dengan memaksimalkan potensi cadangan hidrokarbon yang berada di dalam lapisan tipis atau seringkali disebut dengan thin bed. Masalah utama dalam menentukan cadangan hidrokarbon yang berada dalam thin bed adalah rendahnya resolusi log yang menyebabkan hasil analisis petrofisika, khususnya perhitungan saturasi air pada interval tersebut terlalu pesimis. Hal ini telah dibuktikan oleh tes laju alir, pengukuran batuan inti, dan data show pada interval thin bed di Sumur A yang ternyata mampu mengalirkan hidrokarbon dengan cukup baik. Salah satu pendekatan yang coba digunakan untuk dapat mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan metode dekonvolusi yang bertujuan untuk dapat meresolusi bacaan log, khususnya resistivitas agar dapat mengestimasi properti petrofisika yang lebih akurat. Analisis petrofisika konvensional dilakukan di sejumlah 13 sumur yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan mengombinasikan analisis petrofisika konvensional dan metode dekonvolusi log, properti petrofisika yang berada di dalam thin bed interval Jau, Wawa dan Dinan dapat ditingkatkan akurasinya dengan menggunakan validasi berupa indikasi keberadaan hidrokarbon pada foto ultraviolet batuan inti maupun data pendukung lainnya.