Perpustakaan Digital ITB

Identifikasi keberadaan dan kedalaman sumber anomali beserta keberadaan struktur geologi merupakan aspek yang penting dalam tahapan eksplorasi. Dalam penelitian ini digunakan Teknik Dekonvolusi Euler dan Improved Tilt-Euler sebagai salah dua metode alternatif untuk mendapatkan informasi tersebut. Metode Dekonvolusi Improved Tilt-Euler tidak memerlukan informasi indeks struktural terkait jenis objek geologi, berbeda dengan Dekonvolusi Euler konvensional yang memerlukan informasi indeks struktural. Untuk memahami penerapan kedua metode tersebut secara lebih mendalam, dilakukan studi pada beberapa model sintetik sebelum mengimplementasikannya pada data lapangan. Hasil analisis studi sintetik menunjukkan bahwa proses dekonvolusi Improved Tilt-Euler mampu mengidentifikasi sebagian besar struktur dalam satu tahapan solusi ketika terdapat beberapa jenis objek geologi secara bersamaan, namun demikian metode ini memiliki keterbatasan karena beberapa noise dapat teridentifikasi sebagai objek geologi. Sedangkan, proses dekonvolusi Euler konvensional memberikan hasil yang lebih terfokus pada bodi anomali tertentu sesuai indeks struktural yang digunakan, namun tetap terdapat noise yang menyerupai objek geologi lainnya. Selanjutnya, Teknik Dekonvolusi Euler dan Dekonvolusi Improved Tilt-Euler digunakan pada lapangan panas bumi Pariangan. Berdasarkan hasil dekonvolusi Euler dan dekonvolusi Improved Tilt-Euler, dapat diidentifikasi keberadaan sumber-sumber anomali yang dominan berada di kedalaman <900 m yang mana sesuai dengan trend kedalaman yang diperoleh dari hasil analisis spektral. Selain itu, dapat diidentifikasi pula struktur geologi berupa sesar-sesar utama yang berarah barat laut-tenggara dan arah barat dayatimur laut yang kemungkinan merupakan antitetik sesar pada daerah penelitian. Arah sesar-sesar tersebut sesuai dengan hasil analisis peta anomali residual yang didukung oleh informasi geologi. Apabila dilihat dari masing-masing hasil dekonvolusi, dekonvolusi Improved Tilt-Euler mampu menghasilkan titik estimasi solusi lebih dalam dibandingkan dengan dekonvolusi Euler. Walaupun kedua metode dapat dilakukan pada data lapangan, namun tetap perlu dikonfirmasi oleh data pendukung atau metode geofisika lainnya.