Salah satu sungai yang menjadi perhatian di Indonesia saat ini adalah Sungai
Citarum. Status mutu Sungai Citarum memiliki nilai yang berubah-ubah setiap
tahunnya. Di berbagai negara lain saat ini telah dikembangkan beberapa metode
pengukuran kualitas air, atau disebut juga Water Quality Index (WQI). Namun,
diantara metode yang telah dikembangkan, terdapat perbedaan hasil status mutu air
yang diperoleh dengan data kualitas air pada badan air yang sama. Maka dari itu,
dilakukan penelitian mengenai perbandingan indeks kualitas air Sungai Citarum
berdasarkan hasil perhitungan indeks kualitas air menggunakan metode Overall
Index of Pollution (OIP), metode WQI yang dikembangkan oleh Said (Said WQI),
dan metode Indeks Pencemaran (IP) yang mewakili metode perhitungan indeks
kualitas air di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan dua jenis data, yaitu
data sekunder dan data primer yang diperoleh dari hasil sampling air Sungai
Citarum. Pengolahan data dilakukan menggunakan Microsoft Excel, software
QGIS yang membantu dalam penentuan curah hujan, dan software SPSS untuk
membantu dalam uji statistik. Beberapa parameter yang nilai rata-rata keseluruhan
berada dibawah baku mutu diantaranya Biochemical Oxygen Demand (BOD),
Dissolved Oxygen (DO), koliform tinja, dan koliform total. Sungai Citarum
memperoleh status ‘Baik’, ‘Sedang’, dan ‘Buruk’ untuk metode Overall Index of
Pollution (OIP) dan metode Said-WQI. Sementara untuk metode Indeks
Pencemaran (IP) diperoleh status ‘Cemar Ringan’, ‘Cemar Sedang’, dan ‘Cemar berat