Inflow Performance Relationship (IPR) merupakan kurva yang menggambarkan profil produktivitas suatu sumur pada satu waktu tertentu. Kurva tersebut dibuat dengan menggambarkan laju alir fluida dan tekanan alir dasar sumur. Dalam reservoir dua fasa, dengan menurunnya tekanan reservoir, kemampuan produksi reservoir juga akan semakin menurun, hal ini dikarenakan berkurangnya permeabilitas relatif terhadap minyak dan meningkatnya viskositas minyak tersebut. Sehingga, tidak bisa mengaplikasikan analisis IPR yang digunakan saat pertama kali untuk mengevaluasi produktivitas reservoir saat sekarang. Oleh karena itu, diperlukan peramalan atau estimasi kurva IPR di masa depan (future IPR).
Sudah terdapat beberapa metode yang dikembangkan untuk menganalisis future IPR pada reservoir solution – gas drive, baik untuk dua fasa minyak dan gas, maupun tiga fasa minyak, gas, dan air. Namun, menurut Wiggins (1992), semua metode hanya dapat digunakan untuk future IPR jika produksi airnya tidak berubah, dimana dalam hal ini water cut memiliki nilai yang sama selama fasa produksi. Akibatnya, jika sumur yang memproduksikan air atau adanya peningkatan water cut, perlu dilakukan pengembangan dalam penentuan future IPR.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikembangkan sebuah studi untuk mengestimasi future IPR untuk reservoir solution – gas drive dengan tetap mempertimbangkan perubahan water cut menggunakan data produksi agar dapat memberikan performa produksi dengan akurasi yang lebih baik. Studi yang dibangun dari penelitian ini dapat menjadi opsi atau rekomendasi pada lapangan yang sudah lama berproduksi, namun belum pernah dianalisis menggunakan future IPR tiga fasa.