Nikel menjadi salah satu logam yang sangat dibutuhkan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pertambangan nikel di Indonesia dilakukan menggunakan metode open cast mining.
Kandungan-kandungan logam dalam tambang nikel sering kali mudah terbawa oleh runoff dan
akhirnya sampai ke badan sungai seperti kromium dan nikel. Kromium dianggap sebagai salah
satu logam berat yang paling beracun dan sering ditemukan secara alami maupun hasil dari
suatu industri. Sedangkan nikel memiliki sifat karsinogenik pada manusia. Oleh karena itu,
diperlukan pengolahan air limbah tambang nikel untuk menyisihkan kromium dan nikel. Pada
penelitian ini dilakukan percobaan pengolahan air limbah tambang nikel menggunakan metode
elektrokoagulasi sistem batch dengan elektroda aluminium monopolar. Penelitian ini dilakukan
untuk mencari variasi waktu kontak dan kuat arus yang paling optimum untuk menyisihkan
nikel dan kromium. Pengaturan kuat arus dilakukan pada 2 A, 4 A, dan 6 A dan waktu kontak
yang digunakan pada 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Berdasarkan hasil percobaan
didapatkan kondisi optimum dengan efisiensi tertinggi adalah variasi 6 ampere dengan waktu
kontak 30 menit. Didapatkan efisiensi penyisihan 97,81% untuk kromium total dari konsentrasi
awal 11,4 mg/L menjadi 0,25 mg/L dan 80,17% untuk nikel total dari konsentrasi awal 17,4
mg/L menjadi 3,45 mg/L.