digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kemampuan dalam membuktikan konsep matematika merupakan unsur krusial dalam proses pembelajaran matematika, yang dianggap sebagai inti dan esensi dari bidang tersebut. Penelitian awal telah mengidentifikasi sejumlah miskonsepsi yang sering dialami oleh mahasiswa matematika tingkat kedua dalam konteks pembuktian matematika. Guna mendalaminya, penelitian ini melakukan wawancara dengan dosen matematika tingkat pertama. Hasilnya mengungkapkan variasi persepsi terkait pembuktian matematika di antara dosen, sementara juga mengidentifikasi dua bentuk miskonsepsi yang sering timbul, yaitu "argumen empiris" dan "penalaran melingkar." Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sumber-sumber miskonsepsi dalam pembuktian matematika di lingkungan sekolah melalui analisis enam belas buku teks serta pandangan enam guru dan sepuluh siswa. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang melibatkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menunjukkan keterbatasan buku teks, dengan hanya sekitar 10,68% dan 10,58% dari konten Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang mendukung pembuktian matematika. Analisis kualitatif mengungkapkan bahwa argumen empiris dan penalaran sirkular adalah miskonsepsi yang umum di antara guru dan siswa. Miskonsepsi seperti argumen empiris dalam buku teks juga ditemukan dalam pemahaman guru dan siswa. Meskipun buku teks tidak memuat miskonsepsi berupa penalaran melingkar, tetapi terlihat bahwa jenis miskonsepsi ini ditemukan dalam persepsi guru dan siswa. Miskonsepsi lain yang berkaitan dengan penggunaan contoh dalam pembuktian matematika, seperti kesalahan dalam memahami contoh penyangkal juga ditemukan dalam pandangan guru dan siswa. Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan matematika, misalnya dengan merevisi dan memperjelas standar kurikulum, memperkaya isi buku teks, memberikan pelatihan lebih banyak untuk guru, dan merancang tugas yang lebih menarik dan menantang untuk siswa. Penelitian ini juga menekankan keterbatasan penelitian, seperti ukuran sampel yang kecil dan keterbatasan waktu.