ABSTRAK Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati COVER Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati BAB 1 Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati BAB 2 Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati BAB 3 Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati BAB 4 Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati BAB 5 Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati BAB 6 Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati PUSTAKA Ilham Reza Prasetyo
PUBLIC Dewi Supryati
Perusahaan BUMN di era modern menghadapi dua tantangan yang saling bertolak belakang. Di
satu sisi perusahaan BUMN harus melakukan public service obligation yang menuntut efisiensi
bisnis eksisting sedangkan di sisi yang lain perusahaan BUMN juga dituntut untuk melakukan
diversifikasi dan meningkatkan pendapatan. Kedua tantangan tersebut menuntuk perusahaan
BUMN untuk mewujudkan strategic ambidexterity. Dalam penelitian ini strategic ambidexterity
ditempatkan sebagai sebuah konstruk tingkat tinggi yang dipengaruhi oleh strategic agility dan
innovation capability untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Data penelitian ini dikumpulkan dari sampel yang terdiri dari 84 responden. Responden tersebut
merupakan karyawan tingkat manajemen ke atas di sebuah perusahaan pembangkit listrik
terkemuka. Responden yang dipilih mewakili beragam latar belakang bidang dan divisi sehingga
dapat memberikan wawasan yang komprehensif. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-
SEM).
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan, diperoleh berbagai temuan yang
mengungkapkan hubungan signifikan antar konstruks dalam penelitian. Strategic agility, yang
didefinisikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan efisien terhadap
perubahan, terbukti secara langsung mempengaruhi strategic ambidexterity dan firm
performance. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menunjukkan strategic agility lebih
siap untuk menyeimbangkan orientasi eksploitatif dan eksplorasi, yang selanjutnya dapat
mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
Selanjutnya, innovation capability, atau kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
menerapkan ide dan teknologi baru, secara langsung memengaruhi strategic ambidexterity
namun konstruk ini tidak memberikan pengaruh langsung pada kinerja perusahaan. Pengaruh
innovation capability pada firm performance perlu dimediasi oleh strategic ambidexterity. Hasil
pengolahan dan analisis data ini menekankan pentingnya peran strategic ambidexterity sebagai
penghubung innovation capability dengan firm performance.
ii
Temuan studi ini memiliki implikasi manajerial yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan
BUMN. Bagi perusahaan-perusahaan ini, mengembangkan strategic agility dan innovation
capability merupakan prioritas strategis. Pengembangan kedua kapabilitas tersebut
memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut lebih siap dalam menghadapi kompleksitas dan
ketidakpastian yang diberikan oleh lingkungan. Dengan mengembangkan kapabilitas-kapabilitas
ini, perusahaan dapat meningkatkan strategic ambidexterity-nya yang pada akhirnya dapat
mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
Penelitian ini memiliki kontribusi pada literatur manajemen strategis dengan
mengkonseptualisasikan strategic ambidexterity sebagai sebuah konstruk tingkat tinggi yang
memerlukan building block untuk mengembangkannya. Pandangan konstruk tingkat tinggi ini
telah memiliki alasan teoritis namun belum banyak diuji secara empiris. Selain itu, studi ini juga
memberikan pemahaman tentang strategic agility dan innovation capability dengan
mempertimbangkan kedua konstruks ini ke dalam sebuah model, sehingga dapat memberikan
pandangan yang lebih komprehensif tentang pengaruh konstruk-konstruk tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap strategic ambidexterity dan firm performance.
Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan peran strategic ambidexterity, strategic agility, dan innovation capability
untuk perusahan-perusahaan lain secara umum.