UMKM merupakan pendorong bagi perekonomian Indonesia. Namun, UMKM merupakan usaha paling rentan ketika terdampak krisis, karena UMKM terbatas pada sumber daya dan finansial. UMKM sangat bergantung pada perputaran uang. Penurunan permintaan yang tiba-tiba mengganggu arus kas masuk perusahaan dan UMKM cenderung tidak memiliki kas jangka panjang. Penelitian ini membahas ketahanan atau resiliensi pada UMKM ketika menghadapi krisis. Resiliensi UMKM merupakan building block dari ketahanan ekonomi lokal, regional, dan nasional. Berdasarkan dasar teori kapabilitas dinamis, terdapat tiga kapabilitas organisasi yang mampu mendukung organisasi dalam merespons perubahan yang cepat, yaitu transformasi digital (digital transformation), kapabilitas inovasi (innovation capability), dan kelincahan organisasi (organizational agility). Ketiga konstruk ini diduga mampu mendorong resiliensi UMKM (organizational resilience). Survei dilakukan terhadap 92 UMKM industri busana wanita di Jabodetabek. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode PLS-SEM. Hasil menunjukkan bahwa digital transformation, innovation capability, dan organizational agility berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational resilience. Lebih lanjut, diketahui bahwa digital transformation berpengaruh positif dan signifikan terhadap innovation capability dan innovation capability berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational agility. Sedangkan, tidak ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara digital transformation dan organizational agility. Namun, terdapat hubungan yang tidak langsung antara digital transformation dan organizational agility ketika dimediasi oleh innovation capability. Penelitian ini juga menawarkan rekomendasi praktis bagi UMKM yang sesuai dengan temuan yang dihasilkan dalam penelitian.