Implementasi standardisasi QRIS (QR Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran telah meningkatkan intensitas kompetisi antar Digital Wallet di Indonesia, dimana masing-masing penyedia layanan berlomba memberikan nilai tambahan sebagai dompet digital pilihan pengguna dan para pedagang. Salah satu segmen yang masih belum di adaptasi pada industri ini adalah layanan program loyalitas, yang memudahkan para pebisnis dalam mempertahankan konsumen agar melakukan pembelian ulang di toko pilihan mereka. Akan tetapi, banyak dari para pebisnis belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengembagkan strategi loyalitas. Di sisi lain, konsumen telah mengetahui ragam program loyalitas yang ada, namun belum menerima manfaat dari program tersebut. Dalam studi ini, penulis menganalisis fenomena tersebut melalui analisis eksternal dan internal pada studi kasus fitur DANA Loyalty. Riset ini dilakukan melalui metode kuantitatif dengan kuesioner pada responden. Selain itu, riset dengan metode kualitatif dijalankan dengan melakukan wawancara pada pebisnis terkait kesulitan mereka dalam mengimplementasikan strategi loyalty. Hasil riset mengindikasikan bahwa terdapat potensi pasar pada sektor makanan dan minuman dalam pembuatan program loyalty, sementara para pebisnis membutuhkan wadah untuk mengeksplorasi program loyalty yang ingin mereka kembangkan. Strategi yang diusulkan telah dianalisis dengan berbagai kerangka kerja dan disimpulkan dengan inovasi pada kerangka model bisnis dimana manfaat produk yang diberikan adalah Loyalty Platform yang kaya akan fitur bagi pengguna dan pebisnis, aliran pendapatan baru melalui biaya langganan dan kanal komunikasi baru dengan para pebisnis melalui komunitas. Strategi ini dapat tercapai dengan adanya sistem iterasi dalam pengembangan produk, pengembangan merek, riset terdalam pada teknologi dan ekspansi.