Saat ini beberapa penyelenggara acara dan manajemen perusahaan sudah
menerapkan video mapping untuk menarik perhatian pengunjung atau calon
pembeli yang dapat memberikan pengalaman unik. Museum berperan penting
dalam memberikan edukasi dan mewariskan nilai-nilai kehidupan masa lampau.
Ruang museum yang dieksplorasi menggunakan video mapping dapat memberikan
pengalaman ruang yang baru, pengalaman ini terbentuk dari tampilan visual dan
unsur interaktif yang disajikan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan
pengalaman pengguna dan mengidentifikasi pengaruh dari penggunaan teknologi
video mapping pada ruang mini museum Atsiri Sarinah, dalam mendukung tujuan
mengedukasi produk essential oil. Diharapkan temuan dari penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai referensi bagi desainer dalam merancang dan mengembangkan
ruang museum dengan memanfaatkan teknologi video mapping.
Metode yang digunakan adalah pendekatan campuran (mixed methods) jenis
exploratory sequential, dimulai dengan penelitian kualitatif dan dilanjutkan
penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan observasi lapangan
dan wawancara kepada pihak Atsiri Sarinah. Penelitian kuantitatif dilakukan
melalui kuesioner kepada pengunjung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulan bau tidak bisa berdiri sendiri,
sehingga stimulan visual dominan dan terbukti bisa membantu stimulan sensori
lainnya dalam memberikan pengalaman pembelajaran dan persuasi pengunjung
membeli produk essential oil Atsiri. Stimulan visual yang dominan pada ruang mini
museum Atsiri Sarinah adalah dengan menerapkan teknologi digital yang interaktif,
salah satunya video mapping. Pengaruh dari penerapan teknologi video mapping
dapat mendukung pengalaman pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
merangsang penasaran pengunjung untuk datang.