ABSTRAK Kevin Prasetyo
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Gangguan otot rangka dapat menyebabkan peningkatan biaya kompensasi pekerja dan
penurunan produktivitas di tempat kerja. Berdasarkan survei awal terhadap keluhan
gangguan otot rangka pada pekerja di salah satu usaha konveksi di Pekalongan
menunjukkan 6 dari 7 pekerja memiliki rasa sakit yang dianggap berhubungan dengan
pekerjaan. Asesmen ergonomi merupakan upaya identifikasi gangguan otot rangka di
tempat kerja sehingga dapat dilakukan pengendalian untuk mengurangi risiko terjadinya
gangguan otot rangka. Berdasarkan wawancara dengan enam orang yang berpengalaman
dalam asesmen ergonomi SNI 9011:2021 didapatkan pain points pada sistem penilaian saat
ini, yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam menguantifikasi paparan dari setiap
potensi bahaya hingga didapatkan kesimpulan hasil penilaian. Dengan demikian,
dibutuhkan rancangan aplikasi yang membantu dalam asesmen ergonomi SNI 9011:2021.
Perancangan aplikasi dilakukan dengan mengacu kerangka kerja ISO 9241-210 tentang
human-centred design (HCD) untuk sistem interaktif. Tahapan pertama adalah
konseptualisasi interaksi asesor saat melakukan asesmen ergonomi SNI 9011:2021
menggunakan customer journey map. Pain points dalam customer journey map digunakan
untuk menentukan inovasi yang dapat menyelesaikan masalah dan meningkatkan
kepuasan. Tahapan kedua adalah menentukan need statement dan system requirements.
Tahapan ketiga adalah merancang use case diagram dan aplikasi. Tahapan terakhir adalah
evaluasi heuristik dengan tiga pakar dan usability testing dengan 15 partisipan. Perbaikan
aplikasi dilakukan berdasarkan tingkat prioritas dalam matriks usaha dan dampak.
Rancangan aplikasi membantu dalam asesmen ergonomi SNI 9011:2021 karena pengguna
hanya perlu memasukkan informasi pekerjaan dan durasi paparan dari potensi bahaya yang
dialami pekerja. Kemudian, sistem akan menghasilkan laporan hasil penilaian dengan
format PDF yang tersimpan secara otomatis pada database sistem. Pengguna juga dapat
melihat ulang laporan hasil penilaian yang telah disimpan. Rancangan aplikasi juga
memiliki pencegahan kesalahan, seperti batas minimal 0 pada isian waktu. Pengujian
aplikasi dilakukan dengan evaluasi heuristik ditemukan 10 masalah, usability testing tahap
I ditemukan 9 masalah, usability testing tahap II ditemukan 3 masalah. Perbaikan aplikasi
dilakukan untuk kategori quick wins dan fill-ins karena memiliki usaha yang rendah.