digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kevin Prasetyo
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Gangguan otot rangka dapat menyebabkan peningkatan biaya kompensasi pekerja dan penurunan produktivitas di tempat kerja. Berdasarkan survei awal terhadap keluhan gangguan otot rangka pada pekerja di salah satu usaha konveksi di Pekalongan menunjukkan 6 dari 7 pekerja memiliki rasa sakit yang dianggap berhubungan dengan pekerjaan. Asesmen ergonomi merupakan upaya identifikasi gangguan otot rangka di tempat kerja sehingga dapat dilakukan pengendalian untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan otot rangka. Berdasarkan wawancara dengan enam orang yang berpengalaman dalam asesmen ergonomi SNI 9011:2021 didapatkan pain points pada sistem penilaian saat ini, yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam menguantifikasi paparan dari setiap potensi bahaya hingga didapatkan kesimpulan hasil penilaian. Dengan demikian, dibutuhkan rancangan aplikasi yang membantu dalam asesmen ergonomi SNI 9011:2021. Perancangan aplikasi dilakukan dengan mengacu kerangka kerja ISO 9241-210 tentang human-centred design (HCD) untuk sistem interaktif. Tahapan pertama adalah konseptualisasi interaksi asesor saat melakukan asesmen ergonomi SNI 9011:2021 menggunakan customer journey map. Pain points dalam customer journey map digunakan untuk menentukan inovasi yang dapat menyelesaikan masalah dan meningkatkan kepuasan. Tahapan kedua adalah menentukan need statement dan system requirements. Tahapan ketiga adalah merancang use case diagram dan aplikasi. Tahapan terakhir adalah evaluasi heuristik dengan tiga pakar dan usability testing dengan 15 partisipan. Perbaikan aplikasi dilakukan berdasarkan tingkat prioritas dalam matriks usaha dan dampak. Rancangan aplikasi membantu dalam asesmen ergonomi SNI 9011:2021 karena pengguna hanya perlu memasukkan informasi pekerjaan dan durasi paparan dari potensi bahaya yang dialami pekerja. Kemudian, sistem akan menghasilkan laporan hasil penilaian dengan format PDF yang tersimpan secara otomatis pada database sistem. Pengguna juga dapat melihat ulang laporan hasil penilaian yang telah disimpan. Rancangan aplikasi juga memiliki pencegahan kesalahan, seperti batas minimal 0 pada isian waktu. Pengujian aplikasi dilakukan dengan evaluasi heuristik ditemukan 10 masalah, usability testing tahap I ditemukan 9 masalah, usability testing tahap II ditemukan 3 masalah. Perbaikan aplikasi dilakukan untuk kategori quick wins dan fill-ins karena memiliki usaha yang rendah.