digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 1 Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 2 Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 3 Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 4 Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 5 Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

PUSTAKA Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

LAMPIRAN Narizka Nanda Purwadani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Cross-equatorial northerly surge (CENS) merupakan fenomena atmosfer skala sinoptik pada musim boreal winter yang dicirikan dengan adanya penguatan angin utara dari Laut Cina Selatan yang melintasi garis ekuator. Fenomena ini dapat menimbulkan curah hujan ekstrem di utara Jawa bagian barat. Fenomena yang diketahui dapat memicu pembentukan CENS adalah cold surge (CS), namun banyak kejadian CENS tidak dipicu oleh CS. Fenomena selain CS yang dapat memicu CENS masih belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji tentang fenomena selain CS yang dapat memicu CENS serta mengidentifikasi perbedaan dampak curah hujan di Benua Maritim bagian barat yang ditimbulkan antara CENS yang dipicu CS (CENS-CS) dan yang tidak dipicu CS (CENS-noCS). CENS-CS dan CENS-noCS memiliki pola pembentukan yang berbeda. Anomali angin utara pada CENS-CS ditimbulkan karena adanya propagasi tekanan tinggi dari ekstratropis sedangkan anomali angin utara pada CENS-noCS muncul karena anomali tekanan tinggi di sekitar ekuator. Berdasarkan analisis komposit pola angin dan tekanan, didapat bahwa fenomena selain CS yang berpotensi memicu CENS adalah Madden Julian Oscillation (MJO) fase 6 dan 7, Mixed Rossby-gravity (MRG) fase 1 dan 4 (dry dan drying di utara ekuator), serta Equatorial Rossby (ER) fase 2 dan 3 (moistening dan wet). Jumlah kejadian CENS-noCS pada MJO, MRG, serta ER di fase tersebut juga lebih banyak dibanding saat fase lainnya. Terdapat perbedaan dampak curah hujan di Benua Maritim bagian barat yang ditimbulkan antara CENS-CS dan CENSnoCS. Di selatan ekuator, CENS-CS menimbulkan anomali basah di sepanjang utara Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara sedangkan CENS-noCS hanya terpusat di utara Jawa bagian barat saja. Meskipun demikian, curah hujan di utara Jawa bagian barat pada CENS-noCS lebih kuat daripada CENS-CS. Sedangkan di utara ekuator, CENS-CS menimbulkan anomali kering di Sumatera dan Semenanjung Malaya serta anomali basah di barat Kalimantan sedangkan CENS-noCS menyebabkan anomali kering di ketiga wilayah tersebut.