digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Joan Angelina
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Keterlambatan pada proses pemantauan kondisi infus pasien bisa menyebabkan berbagai komplikasi penyakit akibat emboli dan aliran darah yang masuk ke selang. Komplikasi yang ditimbulkan diantara lain infeksi darah, dan jika ada lebih dari 5ml udara yang masuk ke dalam pembuluh darah vena dapat menyebabkan cedera signifikan seperti strock, shock, dan gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan risiko komplikasi yang dapat terjadi dengan mengembangkan rancangan sistem monitoring alat infus pasien berbasis IoT yang meliputi produk fisik dan aplikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah design thinking. Terdapat lima tahap dalam design thinking, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Empathize dilakukan untuk menghasilkan persona. Define dilakukan untuk menentukan kebutuhan. Ideate dilakukan untuk menentukan dan memilih satu konsep produk fisik dan tampilan aplikasi monitoring alat infus pasien. Prototype dilakukan untuk membuat prototype fisik dan mockup aplikasi. Test dilakukan untuk menguji prototype fisik dan mockup aplikasi untuk mendapatkan feedback untuk perbaikan selanjutnya. Berdasarkan hasil dari tahap empathize, didapatkan tiga buah persona. Berdasarkan hasil dari tahap define, dirumuskan delapan jenis kebutuhan. Melalui proses concept generation di tahap ideate, dihasilkan sembilan alternatif konsep produk fisik dan sebuah konsep aplikasi. Kemudian melalui proses concept screening dan scoring di tahap ideate, terpilihlah konsep produk fisik ke-9 dan konsep aplikasi untuk dilanjutkan. Melalui tahap test, diperoleh kesimpulan bahwa konsep produk fisik dan aplikasi terpilih terbuksi sudah mampu mengakomodasi kebutuhan perawat dan pasien meskipun masih dapat dikembangkan lebih lanjut.