ABSTRAK Joan Angelina
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Keterlambatan pada proses pemantauan kondisi infus pasien bisa menyebabkan
berbagai komplikasi penyakit akibat emboli dan aliran darah yang masuk ke selang.
Komplikasi yang ditimbulkan diantara lain infeksi darah, dan jika ada lebih dari
5ml udara yang masuk ke dalam pembuluh darah vena dapat menyebabkan cedera
signifikan seperti strock, shock, dan gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk
meminimalkan risiko komplikasi yang dapat terjadi dengan mengembangkan
rancangan sistem monitoring alat infus pasien berbasis IoT yang meliputi produk
fisik dan aplikasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah design thinking. Terdapat lima
tahap dalam design thinking, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test.
Empathize dilakukan untuk menghasilkan persona. Define dilakukan untuk
menentukan kebutuhan. Ideate dilakukan untuk menentukan dan memilih satu
konsep produk fisik dan tampilan aplikasi monitoring alat infus pasien. Prototype
dilakukan untuk membuat prototype fisik dan mockup aplikasi. Test dilakukan
untuk menguji prototype fisik dan mockup aplikasi untuk mendapatkan feedback
untuk perbaikan selanjutnya.
Berdasarkan hasil dari tahap empathize, didapatkan tiga buah persona. Berdasarkan
hasil dari tahap define, dirumuskan delapan jenis kebutuhan. Melalui proses concept
generation di tahap ideate, dihasilkan sembilan alternatif konsep produk fisik dan
sebuah konsep aplikasi. Kemudian melalui proses concept screening dan scoring di
tahap ideate, terpilihlah konsep produk fisik ke-9 dan konsep aplikasi untuk
dilanjutkan. Melalui tahap test, diperoleh kesimpulan bahwa konsep produk fisik
dan aplikasi terpilih terbuksi sudah mampu mengakomodasi kebutuhan perawat dan
pasien meskipun masih dapat dikembangkan lebih lanjut.