Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Bisnis perhotelan dan pariwisata merupakan salah satu bisnis yang potensial untuk dijalankan di Indonesia karena menawarkan keindahan alam dari negeri ini. Oleh karena itu bisnis hotel merupakan bisnis yang cukup menguntungkan di Indonesia, karena pasarnya tidak pernah habis dan selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini bahkan dari luar negeri. Bobobox Indonesia merupakan perusahaan inovatif yang bergerak di bidang bisnis hotel yang memadukan antara teknologi dan desain modularitas. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup besar, Bobobox Indonesia membuka cabang di beberapa lokasi strategis, yaitu Bandung dan Solo. Hingga saat ini, Bobobox Indonesia telah berhasil membuka cabang baru di Kintamani dengan Bobocabin sebagai produk yang berfokus untuk memberikan pengalaman baru melalui berkemah dengan pengalaman baru dengan menggabungkan teknologi IoT dan fasilitas yang ringkas. Dibantu dengan beberapa analisis untuk membantu peneliti dalam membuat strategi pemasaran dan strategi bisnis, penulis menggunakan analisis eksternal seperti; PEST, Porter 5's Forces, dan Analisis Pesaing. Kemudian analisis internal seperti; Analisis Sumber Daya dan Rantai Nilai, serta Analisis STP, Bauran Pemasaran, Analisis SWOT dan Matriks TOWS. Selama ini, konsumen Bobocabin Kintamani adalah wisatawan lokal yang penasaran dengan pengalaman glamping, sehingga Bobocabin Kintamani harus dapat meningkatkan penjualan dengan mencari target pasar yang baru. Strategi pemasaran dan strategi bisnis yang telah diusulkan oleh penulis dapat menjadi alat bantu bagi perusahaan untuk dapat mengimplementasikannya di dalam lingkup bisnis perusahaan itu sendiri, dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan loyalitas konsumen terhadap Bobobox Indonesia.